SIGMANEWS.ID – Jakarta, Insiden mengejutkan menimpa wali kota Jerman terpilih, Iris Stalzer (57). Ia ditemukan dalam kondisi kritis setelah ditikam secara brutal di rumahnya di kota kecil Herdecke, Jerman barat, pada Selasa (9/10/2025).
Stalzer baru saja memenangkan pemilihan wali kota pada 28 September lalu dan dijadwalkan resmi menjabat pada November mendatang.
Baca Juga: Mbah Tarman Kabur Usai Nikah, Mahar Rp 3 M Tak Bisa Cair!
Kronologi Penikaman Wali Kota Jerman Iris Stalzer
Dilansir The Independent, kejadian bermula ketika layanan darurat menerima telepon dari putri Stalzer yang melaporkan adanya percobaan perampokan di luar rumah. Saat petugas tiba di lokasi, mereka menemukan Stalzer dalam posisi duduk di kursi dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya. Polisi kemudian menduga serangan itu justru terjadi di dalam rumah, bukan di luar seperti laporan awal.
Korban segera diterbangkan ke rumah sakit menggunakan helikopter untuk mendapatkan perawatan intensif. Di lokasi, polisi menemukan dua pisau dan beberapa pakaian yang diduga digunakan dalam penyerangan. Dua anak Stalzer — putri berusia 17 tahun dan putra 15 tahun — diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Menurut penyidik Jens Rautenberg, saat diperiksa pada Selasa malam, Stalzer sendiri menunjuk putrinya sebagai pelaku penyerangan. Namun, polisi belum memastikan motif di balik kejadian tersebut.
“Belum ada informasi terkait konflik keluarga sebelum kejadian,” ujar Rautenberg yang menolak berspekulasi soal motif.
Jaksa Bernd Haldorn menambahkan, kasus ini dikategorikan sebagai tindak kekerasan fisik, dan kedua anak korban sementara waktu diserahkan ke lembaga kesejahteraan anak sembari menunggu hasil penyelidikan.
Kanselir Jerman Kecam Penikaman terhadap Wali Kota Jerman
Kanselir Friedrich Merz mengecam keras penusukan terhadap wali kota Jerman itu. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai tindakan keji dan meminta aparat segera mengusut kasus tersebut.
“Kami khawatir terhadap kondisi wali kota terpilih dan mengharapkan pemulihan penuh baginya,” tulis Merz dalam unggahan di X (Twitter).
Sementara itu, Sky News melaporkan versi lain bahwa Stalzer dan anaknya berusia 15 tahun diserang oleh beberapa pria tak dikenal. Stalzer disebut mengalami 13 luka tusuk sebelum berhasil menyeret dirinya kembali ke dalam rumah untuk meminta bantuan.
Sebelum terjun ke politik, Stalzer dikenal sebagai pengacara ketenagakerjaan dan anggota Partai Sosial Demokrat (SPD). Ia terpilih sebagai wali kota Herdecke, kota berpenduduk sekitar 22 ribu orang, setelah mengalahkan kandidat dari Demokrat Kristen (CDU) pada akhir September lalu.
Kekerasan terhadap Politisi di Jerman Meningkat
Kasus penusukan terhadap wali kota Jerman ini menambah panjang daftar serangan terhadap pejabat publik di negara tersebut. Menurut laporan Al Jazeera, sekitar 60 persen politisi di Jerman pernah mengalami kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, setidaknya sekali selama karier mereka. Satu dari lima di antaranya bahkan mengaku takut tampil di depan publik setelah insiden tersebut.
Kekerasan terhadap politisi bukan hal baru di Jerman. Pada 2019, Walter Luebcke, seorang presiden distrik di negara bagian Hesse, ditembak mati oleh aktivis sayap kanan karena dukungannya terhadap kebijakan pengungsi. Empat tahun sebelumnya, Henriette Reker, wali kota Köln, juga pernah ditikam oleh seorang pria anti-imigran sehari sebelum dirinya terpilih. Beruntung, Reker selamat dan kini bersiap mengakhiri masa jabatannya tahun ini.
Polisi hingga kini masih menelusuri detail peristiwa penikaman terhadap wali kota Jerman Iris Stalzer, termasuk memastikan siapa pelaku sebenarnya dan motif di balik serangan keji tersebut. Publik Jerman menaruh harapan besar agar Stalzer dapat pulih dan pelaku segera diadili sesuai hukum yang berlaku.