SIGMANEWS.ID – Jakarta, Brand deodoran ternama asal Denmark, Perspirex, resmi mengumumkan pamit dari pasar Indonesia akibat kampanye negatif yang diduga dilakukan oleh buzzer dan merusak reputasi produk mereka.
Baca Juga: Diduga Masalah Teknis, Pipa Gas Pertamina Meledak di Subang
Kabar Pengunduran Diri
Kabar pengunduran diri ini disampaikan Perspirex melalui akun resmi mereka di platform X, @perspirex_id, pada Selasa (5/8). Dalam unggahan tersebut, mereka menulis, “Indonesia Kami Pamit.”
Melalui keterangan di postingan itu, Perspirex menyebut bahwa mereka datang dengan niat baik, ingin membantu banyak orang merasa lebih percaya diri lewat solusi antiperspiran yang terbukti efektif. Namun, selama berada di pasar Indonesia, mereka mengaku menghadapi kampanye negatif dari sejumlah merek pesaing yang berusaha menjatuhkan produk mereka.
“Tapi sayangnya, banyak brand mulai overclaim. Beberapa menjatuhkan lewat black campaign. Buzzer digunakan untuk merusak reputasi. Semua itu berdampak besar bagi kami,” tulis keterangan Perspirex dikutip, Rabu (6/8).
Perspirex menyebut kampanye negatif tersebut berdampak besar pada penjualan mereka. Meski telah berusaha keras untuk bertahan, akhirnya mereka harus menghentikan operasionalnya di Indonesia.
“Kami sudah berusaha sekuat mungkin, namun pada akhirnya kami tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan ini. Terima kasih untuk kamu yang pernah percaya,” katanya.
Kalimat perpisahan yang mengundang simpati pun disampaikan kepada para pelanggan setia: “Terima kasih untuk kamu yang pernah percaya. Indonesia, Kami pamit,” tulis pengumuman tersebut.
Dari Denmark ke Dunia: Begini Perjalanan Perspirex Sejak 1979
Perspirex berada di bawah naungan Riemann A/S, sebuah perusahaan asal Denmark yang dikenal sebagai produsen produk perawatan kulit dengan pendekatan berbasis sains. Fokus utama mereka adalah mengembangkan formula yang tidak hanya aman, tetapi juga terbukti efektif secara objektif.
Riemann A/S didirikan oleh Claus Riemann dengan visi yang sederhana namun ambisius: menciptakan produk yang efeknya bisa diukur secara nyata. Prinsip ini menjadi fondasi seluruh inovasi mereka, bahwa efektivitas produk tidak hanya sekadar klaim, tetapi harus dapat dibuktikan secara ilmiah.
Cerita Perspirex dimulai pada tahun 1979 ketika Claus Riemann meracik formula antiperspiran pertama untuk adiknya, Bodil, yang mengalami kondisi hiperhidrosis atau keringat berlebih di bagian kaki. Inisiatif personal ini kemudian berkembang menjad1i produk global yang dikenal karena daya tahan dan keampuhannya mengontrol keringat.
Selama lebih dari tiga dekade, Perspirex telah dipercaya oleh jutaan pengguna di lebih dari 30 negara. Produk-produknya didistribusikan luas melalui apotek, toko obat, serta ritel modern, terutama di kawasan Eropa. Di Indonesia sendiri, Perspirex dikenal sebagai solusi premium bagi konsumen yang membutuhkan perlindungan maksimal terhadap keringat berlebih, menjadikannya pemain penting di segmen produk perawatan tubuh.
