SIGMANEWS.ID – Jakarta, Ratusan mayat ditemukan bertumpuk di sebuah krematorium swasta di Ciudad Juarez, Meksiko. Penemuan ini memicu dugaan kelalaian pengelola krematorium.
Direktur komunikasi pada kantor kejaksaan negara bagian Chihuahua, Eloy Garcia, mengatakan bahwa ada sedikitnya 381 mayat di lokasi.
Ratusan mayat itu ditemukan dalam kondisi saling bertumpuk tidak beraturan di dalam gedung tersebut.
“Secara awal, kami menemukan 381 mayat yang disimpan secara tidak teratur di krematorium itu, yang tidak dikremasi,” ungkap Garcia.
Garcia mengatakan bahwa mayat-mayat itu “ditumpuk” tanpa urutan yang jelas di berbagai ruangan dalam gedung yang digunakan untuk beroperasi.
Garcia menilai mayat-mayat itu “dilemparkan begitu saja, tanpa pandang bulu, satu di atas yang lainnya, di atas lantai”. Semua mayat yang ditemukan di dalam krematorium tersebut dalam kondisi telah diawetkan menggunakan bahan kimia tertentu.
Garcia menambahkan bahwa keluarga dari para jenazah tersebut diberi “material lain” yang tidak dijelaskan, alih-alih abu asli dari anggota keluarga mereka yang seharusnya dikremasi.
Otoritas setempat memperkirakan bahwa beberapa mayat itu mungkin telah berada di sana hingga selama dua tahun.
Baca Juga: Pembunuhan Istri Pengusaha di Gresik Ditangkap di Kebun Sawit Kalimantan
Krematorium Dinilai Ceroboh
Garcia menyalahkan “kecerobohan dan sikap tidak bertanggung jawab” dari pemilik krematorium tersebut.
Dia menilai bahwa pengelola bisnis semacam itu seharusnya “mengetahui beberapa kapasitas kremasi harian mereka”.
“Anda tidak dapat menerima lebih dari yang dapat Anda proses,” ucapnya.
Salah satu pengurus krematorium itu telah menyerahkan diri kepada jaksa setempat terkait kasus ini.
Otoritas Meksiko tidak menyebutkan lebih lanjut apakah mayat-mayat yang ditemukan itu merupakan milik korban kekerasan kriminal.
Wilayah tersebut dikuasai oleh kejahatan yang terorganisasi, serta menderita krisis sistem forensik selama bertahun-tahun, yang dipenuhi oleh banyaknya mayat yang harus diproses, kurangnya personel, dan keterbatasan anggaran.
