SIGMANEWS.ID – Jakarta, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan pernyataan keras yang mendesak agar proses hukum terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera dihentikan.
Trump menegaskan penolakannya terhadap tuduhan hukum yang sedang berjalan di Israel, pada (29/6).
Trump menyoroti besarnya bantuan Amerika Serikat kepada Israel sebagai alasan mengapa ia menentang proses hukum Netanyahu.
“Amerika Serikat setiap tahun menghabiskan miliaran dolar untuk Israel, jauh lebih besar dari negara mana pun, demi melindungi dan mendukung Israel,” ujar Trump melalui Truth Social, pada Minggu (29/6).
Ia juga menilai upaya penuntutan terhadap Netanyahu adalah tindakan yang tidak masuk akal.
“Sangat buruk apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu,” ujar Trump lagi.
“Ia adalah pahlawan perang dan perdana menteri yang melakukan pekerjaan luar biasa bersama Amerika Serikat untuk menyingkirkan ancaman nuklir berbahaya dari Iran,” ujar Trump, lewat unggahan yang sama.
“Bagaimana mungkin seorang Perdana Menteri Israel dipaksa untuk duduk di ruang sidang sepanjang hari, hanya karena hal-hal sepele (cerutu, bonekaBugsBunny, dll)? Ini adalah perburuan penyihir politik, sangat mirip dengan perburuan penyihir yang sama alami,” kata Trump.
Selain itu, Trump menyoroti posisi Netanyahu yang sedang melakukan negoisasi penting dengan Hamas terkait pembebasan sandera.
“Yang lebih penting, saat ini ia sedang dalam proses negoisasi dengan Hamas, yang mencakup upaya pemulangan para sandera,” ujar Trump melalui Truth Social, (29/6).
“Kekacauan dalam sistem peradilan ini akan mengganggu negoisasi dengan Iran maupun Hamas,” tambahnya.
Ia menegaskan kembali penolakannya atas proses hukum Netanyahu dengan pernyataan tegas.
Sementara itu, Netanyahu di X me-retweet unggahan Trump dan berkomentar mengapresiasi, ‘Terima kasih lagi, @realDonaldTrump. Bersama, kita akan menjadikan Timur Tengah Hebat Kembali!”
Baca Juga: Iran Ungkap Serangan Israel di Penjara Evin Teheran , Tewaskan 71 Orang
Pengadilan Distrik Yerusalem Menunda Pelaksanaan Sidang Kasus Korupsi Israel
Pengadilan Distrik Yerusalem menunda pelaksanaan sidang dugaan kasus korupsi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang seharusnya digelar Senin (30/1).
Seharusnya, siang itu dijadwalkan untuk mendengarkan keterangan Netanyahu.

Masih belum dapat dipastikan apakah unggahan Donald Trump memengaruhi keputusan tersebut.
Padahal, sebelum komentar Trump di media sosial pada Jumat (27/6), pengadilan menolak permintaan Netanyahu untuk menunda kesaksian selama dua pekan dengan alasan hubungan luar negeri dan keamanan.
Reuters yang melihat keputusan pembatalan itu juga mendapat konfirmasi dari petinggi badan intelijen Mossad dan petinggi intelijen militer Israel.
Pada 2019 lalu, Netanyahu didakwa atas sejumlah tuduhan. Tuduhan itu adalah penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Netanyahu membantah tuduhan dan menyebut sidang sebagai ‘perburuan penyihir’ yang diatur kelompok sayap kiri untuk menjatuhkan pemimpin sayap kanan Israel.