Kakak adik tewas di Pantai Sigandu diduga diajak bunuh diri oleh ibunya, yang kini diamankan polisi dan tengah menjalani pemeriksaan lanjutan.

Tragis! Kakak Adik Tewas di Pantai Sigandu, Ibu Diduga Tersangka

SIGMANEWS.ID – Jakarta, Duka menggelayut di Pantai Sigandu, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Batang. Peristiwa kakak adik tewas di Pantai Sigandu ini diduga terjadi karena sang ibu mengajak kedua anaknya bunuh diri

Salah satu saksi mata di lokasi menceritakan, korban pertama yakni seorang balita perempuan berusia sekitar 3 tahun, ditemukan dalam kondisi telungkup dengan pakaian lengkap di pinggir pantai.

“Jenazah ditemukan oleh warga dalam posisi tengkurap. Sudah kami evakuasi ke RSUD Kalisari Batang untuk proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana, melalui Kapolsek Kandeman Ipda Sri Widadi saat dihubungi pada Rabu.

Empat jam kemudian, jenazah sang kakak, HA (6), ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi penemuan jasad adiknya. Keduanya merupakan warga Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Batang. Jenazah korban dibawa ke RSUD Kalisari Batang.

Baca Juga: Tragis! Siswi Paskibra Ditemukan Tewas Terkubur di Kebun Sawit

Kronologi Tragis Kakak Adik Tewas di Pantai Sigandu

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Rabu pagi (30/7), sekitar pukul 05.00 WIB. VM membawa kedua putrinya, HA (6) dan HH (3), menggunakan sepeda motor menuju Pantai Sigandu.

HA duduk di depan jok motor, sementara HH digendong menggunakan selendang. Setibanya di pantai, VM berjalan masuk ke laut sambil menggendong HA dan membawa HH. Ia terus melangkah hingga air laut mencapai bagian kakinya, lalu melepaskan selendang dan kedua anaknya.

Ketika ombak datang, VM tersadar bahwa dirinya masih hidup, sementara kedua anaknya telah terlepas dari pelukan. Ia sempat terbawa arus dan kemudian terdampar kembali di bibir pantai dalam kondisi lemas dan linglung. Warga yang sedang beraktivitas kemudian menemukannya.

Ibu Korban Sembunyi di Toilet

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi.
Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi.

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, menerangkan ibu para korban, VM (31), ditemukan tengah bersembunyi dalam toilet umum di sekitar lokasi kejadian.

Diketahui, mereka datang menggunakan sepeda motor Honda Beat berpelat G 5744 CV. Suami VM, M Aziz, sejak Rabu pagi mencari keberadaan istri dan anak-anaknya yang pergi sejak subuh.

Informasi tersebut disampaikan oleh teman Aziz, Fredi. Ia mengaku ditelepon untuk membantu mencari.

“Kebetulan ayahnya mencari istrinya yang hilang. Katanya, hobinya ke pantai. Minta tolong saya untuk mencarinya,” kata Fredi.

Diakui Fredi, istri Aziz memang memiliki kebiasaan pergi ke pantai saat tidak tenang.

“Belum jelas alasannya. Cuman memang kalau lagi nggak mood pergi ke pantai. Pergi sejak subuh,” ucapnya.

Kakak Adik Tewas di Pantai Sigandu, Diduga Diajak Ibunya Bunuh Diri

AKP Imam Muhtadi menjelaskan bahwa VM memang berniat mengakhiri hidup bersama kedua anaknya. Mereka berangkat usai salat Subuh.

“Tadi keterangan dari ibu korban, pagi setelah salat subuh dia mengajak anak-anaknya ke pantai, niatnya memang bunuh diri. Permasalahannya apa, masih kita dalami,” jelas Imam.

“Ia menggendong anak yang kecil dan menggandeng anaknya yang besar, berjalan ke tengah laut,” kata Imam.

“Kondisinya tertekan dan depresi karena terpisah dari anak-anaknya. Kondisinya linglung,” imbuhnya.

Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Ibu korban diamankan petugas usai peristiwa di Pantai Sigandu.
Ibu korban diamankan petugas usai peristiwa di Pantai Sigandu.

Pada Jumat (1/8), VM dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang untuk mendapat pemeriksaan kejiwaan secara menyeluruh.

“Setelah kami kemarin melakukan pemeriksaan terhadap korban, dan melihat kondisi dari ibu, kami perlu melakukan pembuktian terhadap kondisi kejiwaannya. Hari ini kami bawa ke RS Gondohutomo untuk observasi,” kata Imam.

Menurut Imam, observasi ini akan berlangsung sekitar 10 hari dan hasilnya akan menjadi pertimbangan dalam penyelidikan lanjutan.

“Nanti akan kami gelarkan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penyelidikan,” jelasnya.

Selain itu, penyidik telah memeriksa empat saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian, termasuk warga yang pertama kali menemukan jasad kedua anak.

“Kami juga melengkapi pemeriksaan saksi-saksi di TKP yang melihat dan mengetahui kejadian. Total sudah ada empat saksi,” ujarnya.

Polisi juga telah meminta keterangan dari suami VM dan mertuanya. Hasilnya, tidak ditemukan indikasi adanya konflik rumah tangga yang mencolok.

“Dari keterangan suaminya, tidak ada permasalahan. Dari pihak orang tua dan mertuanya juga menyampaikan hal yang sama,” tambah Imam.

Jenazah Dua Anak Diotopsi

AKP Imam Muhtadi menambahkan bahwa dua jenazah bocah telah menjalani proses otopsi pada Rabu malam (30/7) di RSUD Kalisari Batang. Pemeriksaan dilakukan oleh tim Biddokkes Polda Jawa Tengah sebagai bagian dari penyelidikan lanjutan.

“Otopsi ini penting untuk mengetahui penyebab pasti kematian kedua anak tersebut. Setelah proses selesai, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.

Polisi juga memberikan ruang kepada keluarga untuk memakamkan kedua anak terlebih dahulu sebelum melanjutkan pemeriksaan terhadap VM.

“Kami belum melakukan pemeriksaan maksimal terhadap orang tua korban. Kami beri waktu untuk mereka menguburkan anak-anaknya,” imbuh Imam.

More From Author

Siswi Paskibra ditemukan tewas terkubur pada 31 Juli 2025 di kebun sawit Madina, tragedi ini mengejutkan warga dan menyisakan luka mendalam.

Tragis! Siswi Paskibra Ditemukan Tewas Terkubur di Kebun Sawit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *