SIGMANEWS.ID – Jakarta, Sebuah insiden tragis terjadi di Kota Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang, pada Selasa (15/7). Sebuah bangunan dua lantai yang sedang dalam proses pembongkaran mendadak ambruk dan menimpa para pekerja yang berada di lokasi. Akibatnya, dua orang tewas—salah satunya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani program magang teknis.
Korban WNI diketahui bernama Sakti Rahmadani Saputro, seorang pria berusia 23 tahun asal Indonesia. Ia bekerja sebagai tenaga magan di proyek pembongkaran bangunan tersebut. Selain Sakti, korban jiwa lainnya adalah seorang warga negara Jepang bernama Yoshinori Yoshitani, yang merupakan manajer lapangan di lokasi kejadian.
Keduanya sempat dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri. Namun nyawa keduanya tidak tertolong. Menurut hasil pemeriksaan medis, keduanya meninggal dunia akibat sesak napas dan sejumlah luka trauma, disebabkan oleh tekanan bangunan yang menimpa tubuh mereka.
Baca Juga: Tembak Mati Anak SMP, Prajurit TNI Hanya Terancam 1,5 Tahun Penjara
Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 13.40 waktu setempat. Gedung dua lantai yang diketahui sudah tidak digunakan selama lebih dari 10 tahun itu sedang dibongkar oleh enam orang pekerja.
Ketika proses pembongkaran berlangsung, secara tiba-tiba struktur bangunan runtuh dan menimpa para pekerja yang berada di bawahnya.
Tiga pekerja bangunan dievakuasi dari reruntuhan dan 2 di antaranya kemudian dinyatakan meninggal dalam insiden tersebut.
Sementara itu, satu pekerja lainnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Seorang pejalan kaki juga dibawa ke rumah sakit karena menderita luka.
Kepolisian mengungkapkan ada 6 pekerja yang berada di lokasi pembongkaran bangunan saat itu.
“Tiga pekerja konstruksi berhasil dievakuasi dari reruntuhan. Tapi dua di antaranya, yang satu berusia 40-an tahun dan satu lagi berusia 20-an tahun, kemudian dipastikan tewas,” kata polisi dalam keterangannya.
Polisi akan melakukan investigasi guna memastikan penyebab runtuhnya bangunan tersebut, sementara kantor pengawasan ketenagakerjaan setempat akan menyelidiki insiden tersebut sebagai kecelakaan kerja.
Pemulangan WNI
KBRI Tokyo terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat, perusahaan, dan pihak terkait lainnya, khususnya terkait proses pemulangan jenazah almarhum ke Indonesia.
“Benar informasi tersebut tentang seorang pemagang yang meninggal dalam insiden tersebut,” menurut informasi KBRI Tokyo.
“Jenazah masih dalam proses untuk pemulangan ke Indonesia,” pungkas KBRI Tokyo.
Pentingnya Evaluasi Bangunan Tua
Kasus ini mendesak perhatian terhadap kondisi bangunan-bangunan tua yang tidak layak huni dan dijadikan lokasi proyek tanpa evaluasi struktur menyeluruh.
Evaluasi berkala perlu diperketat untuk mencegah insiden serupa—terutama pada gedung kosong lama yang rentan runtuh.