SIGMANEWS.ID – Jakarta, Anggota TNI Kodam I Bukit Barisan, Sersan Mayor Tengku Dian Anugerah, membunuh istrinya AGY (31) dengan cara menikam di rumah mereka di Deli Serdang, Sumatera Utara. Aksi ini diduga dipicu masalah ekonomi.
Dian, yang bertugas sebagai provost, menyerang istrinya dengan sangkur. Ia disebut beberapa kali melakukan kekerasan akibat cekcok terkait judi daring.
“Korban mengalami luka di dada, kening, dan bagian kepala. Korban meningal di jalan saat hendak dibawa ke rumah sakit,” kata Kapendam I/BB Kolonel Asrul Harahap, Kamis (24/7).
“Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, dugaan sementara mengarah pada persoalan ekonomi keluarga sebagai pemicu terjadinya peristiwa ini,” lanjutnya.
Asrul menyebut, Dian langsung diburu setelah polisi menerima laporan pembunuhan tersebut. Ia berhasil ditangkap di Bandara Internasional Kualanamu saat berusaha kabur.
Kasus ini masih diselidiki Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan. Jenazah korban, Astri Gustina Yolanda (34), akan diautopsi untuk kepentingan penyidikan.
Baca Juga: Mengerikan! 2 Orang Tewas Terlindas Truk di Pademangan Jakut
Kronologi Pembunuhan Istri di Deli Serdang

Korban dan pelaku memiliki empat anak. Pagi itu, korban mengantar salah satu anaknya ke sekolah sebelum pulang ke rumah yang sudah lama tak ditempati. Tak lama setelah tiba, warga mendengar teriakan minta tolong.
Warga menemukan korban tergeletak bersimbah darah di pintu samping rumah. Menurut kerabat, pelaku menggunakan sangkur untuk menghabisi istrinya. Saksi melihat luka bacok dan tusukan di kepala, ulu hati, perut, pinggang, dan tangan korban. Setelah kejadian, Sersan Mayor Tengku Dian Anugerah melarikan diri dengan mobil.
Kusmiati, warga sekitar, mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 07.40 WIB. Ia mendengar teriakan dari rumah pelaku dan bersama warga lainnya segera mengecek.
Mereka menemukan korban bersimbah darah duduk di teras rumah. Warga langsung membawa korban ke rumah sakit, tapi korban meninggal dalam perjalanan karena kehilangan banyak darah. Setelah menikam istrinya, pelaku kabur dari rumah.
“Pelaku suaminya, anggota TNI. Biasa panggilannya Dian gitu,” ujar Kusmiati.
Setelah kejadian, korban dibawa ke RSUD dr Djoelham Binjai dengan penjagaan ketat Kodim 0203/Langkat. Tim Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan dan Inafis Polrestabes Medan melakukan olah TKP dan memeriksa saksi di lokasi.
Disaksikan Langsung oleh Anak

M Fahdil, kakak ipar korban, mengatakan aksi keji pelaku sempat disaksikan anak mereka yang masih TK. Anak itu juga melihat ayahnya mencuci sangkur setelah membunuh ibunya.
“Anaknya cerita, setelah ditikam, ayahnya bawa pisau lagi ke kamar mandi, berdarah-darah, dicuci ayahnya kata anak ini, di depan anaknya mamanya dibunuh, (yang menyaksikan) yang TK, yang lain sudah pergi sekolah semua,” ujarnya.
Dia berharap pelaku diberikan hukuman mati. Menurutnya, hukuman itu yang setimpal untuk pelaku. “Harapan kami sebagai keluarga agar dia (pelaku) dihukum sebenarnya-sebenarnya, sesuai dengan apa yang dibuat ke adik kami, hukuman mati, dia harus mati. Kami juga berharap Kodam memperhatikan anaknya yang empat ini,” ujarnya.
Motif Pembunuhan di Serdang

Asrul menyebut, dugaan sementara, aksi penikaman dipicu lantaran masalah ekonomi.
“Motif kejadian dalam pendalaman. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, dugaan awal sementara mengarah pada persoalan ekonomi keluarga sebagai pemicu terjadinya peristiwa ini,” jelasnya.