Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, ungkap diplomat Kemlu Arya Daru meninggal karena kehabisan napas pada (29/7)

Terungkap! Penyebab Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru

SIGMANEWS.ID – Jakarta, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengungkapkan bahwa diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, meninggal karena kehabisan napas. Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7). Wira menegaskan bahwa tidak ditemukan unsur pidana maupun keterlibatan pihak lain dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Geger! Mayat Wanita Ditemukan dalam Tong di Sungai Cisadane

Barang Bukti Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru

Dalam konferensi pers, polisi memamerkan sejumlah barang bukti terkait kematian Arya Daru.

Alat kontrasepsi dan pelumas menjadi barang bukti kasus kematian Diplomat Arya Daru saat ditampilakan saat konpers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7)
Alat kontrasepsi dan pelumas menjadi barang bukti kasus kematian Diplomat Arya Daru

Di antaranya kondom dan pelumas yang ditemukan dalam plastik bening bersama sisa makanan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam menunjukkan barang bukti lakban beserta handphone
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam menunjukkan barang bukti lakban beserta handphone

Polisi juga menyita lakban kuning, laptop, flashdisk, handphone, kartu akses kamar, serta satu unit DVR berisi rekaman CCTV.

Jaket biru yang diduga milik Arya turut diperlihatkan. Barang bukti alat kontrasepsi ditemukan di dua lokasi berbeda.

“Barang bukti alat kontrasepsi itu memang ada. Jadi itu ada di dua tempat baik itu yang dibuang dari kamar, dan ada yang ditemukan di tas yang ditemukan di lantai 12,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) AKBP Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7).

Arya Daru dalam rekaman CCTV saat berada di rooftop Gedung Kemlu
Arya Daru dalam rekaman CCTV saat berada di rooftop Gedung Kemlu

Rooftop lantai 12 gedung Kementerian Luar Negeri menjadi lokasi terakhir yang didatangi Arya Daru beberapa jam sebelum ditemukan tewas. Di tempat itu, polisi menemukan tas miliknya berisi salah satunya kondom.

Terkait penggunaannya, Wira tidak tahu. “Kalau untuk apanya kami kurang tahu,” pungkasnya.

Polisi masih belum menemukan ponsel utama Arya Daru dan sejauh ini hanya menemukan satu unit yang berada di kamar kosnya.

“Perlu kami sampaikan bahwa handphone yang ditemukan, yang ada di sini adalah handphone yang ketemu di kamar,” kata Wira.

Sementara itu, pada lakban kuning yang melilit kepala Arya Daru, polisi hanya menemukan sidik jarinya sendiri.

“Di lakban yang diperoleh yaitu sidik jari Saudara ADP (Arya Daru),” kata Ahli sidik jari Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri, Aipda Sigit Kusdiyanto, di lokasi yang sama.

Hasil Autopsi Jenazah

Infografik kondisi jasad diplomat Arya Daru
Infografik kondisi jasad diplomat Arya Daru

Dokter RSCM Yoga Tohijiwa menjelaskan Arya Daru meninggal akibat gangguan pertukaran oksigen yang menyebabkan mati lemas. Waktu kematian diperkirakan 2 sampai 8 jam sebelum autopsi.

“Seluruh organ kita ambil sampel jaringannya untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi dan histopatologi forensik,” kata Yoga dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7).

Hasil pemeriksaan, ditemukan luka lecet dan memar di bibir, mata dan leher.

“Dapat kami simpulkan hasil pemeriksaan forensik pada pemeriksaan mayat laki-laki berusia 39 tahun, ditemukan luka terbuka dangkal bibir bagian dalam, luka-luka lecet pada wajah dan leher, serta memar-memar pada wajah,” kata Yoga.

Tim forensik menemukan memar di kelopak mata kiri, bibir bawah dalam, dan luka memar di lengan kanan yang diduga terjadi di rooftop lantai 12 gedung Kemlu.

“Berdasarkan hasil gelar perkara kemarin, di rooftop di lantai 12 ada kegiatan memanjat tembok yang dapat menyebabkan memar pada lengan atas kanan kiri,” ucap Yoga.

Yoga mengatakan, untuk mendalami dampak luka pada leher terhadap organ dalam, tim melakukan autopsi menggunakan teknik khusus pada bagian leher.

“Dapat kami laporkan pada otot leher tidak ditemukan resapan darah. Batang tenggorok itu berisi lendir dan busa halus kemerahan. Selanjutnya kami temukan pada organ dalam pada kedua paru sembab paru atau pembengkakan pada paru, serta pada seluruh organ dalam kami temukan ada pelebaran pembuluh darah dan titik-titik pendarahan,” jelasnya.

Tim juga menemukan gambaran kekurangan oksigen pada jaringan jantung, pada paru ditemukan adanya perbendungan disertai pembengkakan.

“Selanjutnya ditemukan darah berwarna lebih gelap dan encer, lendir pada batang tenggorok, sembab paru, tanda-tanda perbendungan pada seluruh organ dalam. Tidak ditemukan penyakit pada organ-organ almarhum,” katanya.

“Dari pemeriksaan toksikologi, tidak ditemukan zat yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen. Tidak ditemukan penyakit apa pun. Maka sebab mati karena gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan mati lemas,” jelasnya.

More From Author

Mayat wanita tanpa identitas ditemukan mengambang dalam tong di Sungai Cisadane, Kampung Babakan, Kota Tangerang, pada Minggu (27/7)

Geger! Mayat Wanita Ditemukan dalam Tong di Sungai Cisadane

Kecelakaan tragis terjadi Rabu (30/7), di perempatan Pasar Inpres, Cilandak, saat mobil listrik tabrak ojol hingga tewaskan pengemudi

Mobil Listrik Tabrak Ojol di Jaksel: Sopir Diduga Mabuk!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *