SIGMANEWS.ID – Jakarta, Penyebab Kebakaran Terra Drone terus diselidiki setelah insiden tragis di Kemayoran, Jakarta Pusat, menewaskan 22 orang. Polisi menyebut dugaan awal bahwa api berasal dari baterai drone yang terbakar di lantai satu, namun penyebab pasti masih menunggu hasil pemeriksaan tim laboratorium forensik. Hingga kini, pengumpulan keterangan saksi, pengecekan izin gedung, dan analisis standar keselamatan bangunan masih berlangsung untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian.
Baca Juga: Mencekam! Kebakaran Gedung Terra Drone Tewaskan Banyak Korban
Dugaan Awal Penyebab Kebakaran Terra Drone Berasal dari Baterai
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan temuan awal di lokasi kejadian.
“Namun, sebabnya terbakar, saat ini Tim Laboratorium Forensik masih bekerja,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan secara menyeluruh:
“Tentunya dari penyebab tersebut kami akan kaji lagi, apakah penyebab tersebut berhubungan dengan kelalaian atau pihak-pihak lain.”
Selain memeriksa keterangan saksi, polisi juga menelusuri aspek legalitas gedung serta standar keselamatan operasional bangunan.
Korban Tewas dan Evakuasi
Hingga pukul 18.00 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 22 orang, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki. Seluruh jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi, sementara posko informasi disiapkan untuk keluarga korban.
Api dilaporkan warga pada pukul 12.43 WIB. Sebanyak 28 unit pemadam dikerahkan dan api padam sekitar pukul 15.00 WIB, sedangkan evakuasi korban selesai pada pukul 17.00 WIB.
Polisi menyebut sebagian korban tidak mengalami luka bakar.
“Secara umum tadi korban yang kami lihat adalah tidak dalam kondisi luka bakar, kemungkinan lemas,” kata Susatyo.
Kronologi Awal yang Menguatkan Dugaan Penyebab Kebakaran Terra Drone
Keterangan saksi dan karyawan mendukung dugaan bahwa api berasal dari baterai drone yang terbakar di lantai satu.
“Sekitar pukul 12.30 memang ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar. Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, kemudian ternyata baterai bakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya,” jelas Susatyo.
Pada saat itu banyak karyawan berada di berbagai lantai gedung karena jam istirahat. Asap pekat cepat menjalar ke lantai atas.
“Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, kemudian asap itu sampai naik ke lantai enam,” katanya.
Tim Labfor telah melakukan olah tempat kejadian perkara.
“Pada saat ini pula, tim Labfor Polri sudah hadir dan sudah melaksanakan olah TKP untuk menemukan sebab-sebab terjadinya kebakaran,” ujar Susatyo.
Faktor Tambahan yang Memengaruhi Jumlah Korban Kebakaran Terra Drone
Selain pemicunya, polisi juga menyoroti kondisi gedung yang menyulitkan proses penyelamatan.
“Keterangan dari para Damkar memang tangga tadi sempit ya untuk bisa naik ke lantai rooftop. Rata-rata tadi yang selamat adalah yang menggunakan evakuasi dari lantai rooftop,” ungkap Susatyo.
Bayu Megantara menambahkan keterbatasan jalur evakuasi:
“Karena jalur akses yang ke atas ya, jalur akses atas ini kan juga butuh energi, mungkin kalutan dan sebagainya.”
Sejumlah karyawan selamat karena berhasil menyeberang ke gedung sebelah melalui rooftop, sementara sebagian lain tidak sempat mencapai titik aman.
Proses Penyelidikan Masih Berjalan
Kebakaran terjadi pada jam istirahat sehingga banyak pegawai terjebak di lantai dua hingga enam.
“Kemudian karyawan yang pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada ke luar, sebagian lagi itu semua sedang istirahat di lantai dua, tiga sampai lantai enam. Pada saat terbakar, api membesar, kemudian asap naik ke lantai enam,” jelas Susatyo.
Polisi juga memeriksa pemilik usaha, pengelola gedung, dan pihak terkait untuk memastikan apakah ada pelanggaran keselamatan.
“Kami sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara kebakaran ini,” kata Susatyo.
Hasil akhir penyebab kebakaran Terra Drone baru akan ditetapkan setelah seluruh proses analisis Labfor selesai dan semua keterangan pendukung terkumpul.
