SIGMANEWS.ID – Jakarta, Seorang ibu rumah tangga di Dusun Tegalrejo, Desa Ketindan, Lawang, Malang, ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk pada Selasa (22/7). Korban, Iin Handayani (39), meninggal mengenaskan. Suaminya, Arik Wicaksono (41), ditemukan tewas tergantung di kamar belakang rumah yang sama.
Keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh orang tua korban, Kasum, yang tinggal satu rumah dengan mereka. Polisi menduga suami menjadi pelaku pembunuhan sebelum mengakhiri hidupnya.
“Kejadian dalam kasus ini kini ditangani polisi dan tengah dalam pendalaman Polres Malang. Dugaan sementara, kejadian tragis ini dipicu oleh pertengkaran dalam rumah tangga,” terang Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, Rabu pagi (23/7).
Baca Juga: Tragedi Deli Serdang: TNI Bunuh Istri Gara-gara Masalah Ekonomi
Kronologi Cekcok Berujung Maut Pasutri di Malang
Berdasarkan keterangan sementara, pertengkaran antar pasangan suami istri ini sudah terjadi sejak malam sebelumnya. Arik sempat meminta izin meminjam sepeda motor, tapi ditolak oleh istrinya.
Pagi harinya, Iin berpamitan hendak berjualan di sekolah, lalu kembali ke rumah untuk mengambil tas. Tak lama setelah itu, Kasum mendengar suara rintihan dari dalam rumah.
Saat dicek, Kasum menemukan Iin tergeletak berselimut dan bersimbah darah di kamar anak, sedangkan Arik ditemukan tergantung di kamar belakang.

“Korban sempat dibawa ke RSUD Lawang, namun dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit,” ujar Bambang.
Polsek Lawang bersama Tim Identifikasi Satreskrim Polres Malang telah melakukan olah TKP. Barang bukti yang diamankan antara lain dua bilah belati, seprei bercak darah, dan tiga ponsel milik korban serta saksi.
Bambang menegaskan, pihak kepolisian terus melakukan pendalaman atas kasus ini, termasuk memeriksa saksi-saksi dan hasil visum terhadap korban.
Dikenal Sangat Tertutup

Tetangga sekaligus paman korban, Sarmat (50), mengatakan bahwa Arik jarang ada di rumah.
Selama ini, warga mengetahui ia bekerja di luar kota. “Pulangnya biasanya sebulan sekali. Tapi kalau pulang juga jarang berinteraksi,” katanya.
Oleh karena itu, kata Sarmat, warga setempat tidak tahu ada masalah apa dalam keluarga tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Lawang, AKP Moh Lutfi membenarkan kejadian itu. “Dugaan sementara indikasinya pembunuhan. Tapi masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Lutfi menyebut, pada saat kejadian tidak ada orang di rumah tersebut, kecuali kedua korban. Namun, di rumah itu ada lima orang, yakni orang tua Iin dan kedua anak korban.
“Orangtua Iin tidak ada karena sedang ke kandang ternak ayamnya. Sementara kedua anak korban sekolah,” katanya.