SIGMANEWS.ID – Jakarta, Serangan Israel terhadap penjara Evin Teheran yang terjadi selama perang 12 hari menewaskan sedikitnya 71 orang. Data tersebut berdasarkan Pengadilan Iran beberapa hari setelah gencatan senjata yang mengakhiri konflik tersebut.
Serangan yang dilakukan Israel pada Senin (23/6) menghancurkan gedung administrasi Evin, sebuah kompleks besar yang dijaga ketat di Teheran.
Kelompok HAM mengatakan bahwa, gedung tersebut menampung tahanan politik dan warga negara asing.
“Menurut angka resmi, 71 orang tewas dalam serangan di penjara Evin,” kata juru bicara pengadilan Asghar Jahangir.
Menurut Jahangir, para korban di penjara Evin termasuk staf, penjaga, tahanan, pengunjung, dan warga sekitar.
Gambar yang dibagikan oleh pengadilan menunjukkan dinding hancur, puing-puing yang berserakan, dan permukaan rusak di seluruh ruang fasilitas itu.
Pihak pengadilan mengatakan bahwa pusat medis dan ruang kunjungan Evin menjadi sasaran serangan Israel.
Pada hari Selasa, sehari setelah serangan, pihak pengadilan mengatakan bahwa otoritas penjara Iran telah memindahkan narapidana dari penjara Evin, tanpa menyebutkan jumlah mereka.
Narapidana di Evin termasuk peraih Nobel Perdamaian Narges Mohammadi serta beberapa warga negara Prancis dan warga negara asing lainnya.
Baca Juga: Isu Penembakan Warga Gaza, Netanyahu Angkat Bicara
Kementerian Luar Negeri Prancis: Tindakan Tersebut Membahayakan Keselamatan Warga

Kementerian Luar Negeri Prancis mencela serangan ini dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut membahayakan keselamatan warga negara mereka, Cecile Kohler dan Jacques Paris.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menegaskan bahwa serangan terhadap fasiltias penahanan sipil adalah hal yang tidak bisa diterima.
Pemerintahan Teheran mengecam tindakan Israel yang dinilai melanggar hukum internasional.
Mereka menggambarkan serangan ini sebagai tindakan agresi yang tidak hanya menargetakan fasilitas penahanan, tetapi juga menunjukkan ketidakstabilan yang mendalam antara Iran dan Israel.
Para analis menjelaskan bahwa serangan ini merupakan bagian dari konflik yang luas mencakup aspek geopolitik dan ideologis antara kedua negara.
Serangan Israel di Penjara Teheran Iran
Militer Israel mengaku telah mengebom Penjara Evin di Teheran, yang selama ini dikenal sebagai tempat ditahannya banyak tahanan politik di Iran.
Serangan tersebut juga dilaporkan merusak sebagian fasilitas penjara, menurut pernyataan resmi lembaga yudikatif Iran.
Kantor berita Mizan milik yudikatif Iran melaporkan bahwa situasi sudah dikendalikan pascaserangan terbaru Israel.
Rekaman CCTV memperlihatkan ledakan di salah satu gerbang penjara, sementara televisi pemerintah menayangkan adegan di saat para petugas penyelamat membawa korban dan mencari penyintas dari reruntuhan gedung penjara yang rata dengan tanah.
Menteri Pertahanan Israel menjelaskan bahwa serangan ini menargetkan “sasaran rezim dan lembaga represi pemerintah” di Teheran, termasuk Evin.