PMI Malang tewas Hong Kong

Pilu! PMI Malang Tewas Hong Kong Saat Peluk Bayi Majikan di Tengah Kobaran Api

SIGMANEWS.ID – Jakarta, Peristiwa PMI Malang tewas Hong Kong mengguncang keluarga besar Erawati, pekerja migran asal Dampit, Kabupaten Malang, yang menjadi korban kebakaran apartemen Wang Fuk Court, Tai Po. Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa Erawati, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga yang kini menunggu kepulangan jenazah. Kasus ini juga memicu perhatian besar karena aksi terakhir Erawati yang penuh pengorbanan.

Baca Juga: Menggemparkan! Mayat Wanita di Bogor Ditemukan dengan Tangan Terikat

Kronologi Kebakaran yang Menewaskan PMI Malang Tewas Hong Kong

Kebakaran terjadi Rabu (26/11/2025) saat Erawati bekerja di lantai 8 apartemen majikannya. Pihak keluarga menerima informasi bahwa Erawati ditemukan meninggal dalam posisi memeluk bayi majikannya. Bayi tersebut dilaporkan selamat.

Keluarga telah dikonfirmasi bahwa proses pemulangan jenazah memerlukan waktu sekitar satu hingga dua minggu karena prosedur identifikasi dan administrasi.

“Pihak KJRI Hongkong menghubungi keluarga, jika jenazah Erawati sudah diidentifikasi. Jenazah bisa dipulangkan sekitar seminggu hingga dua minggu ke depan,” kata Suyitno, suami Erawati.

Suyitno menggambarkan istrinya sebagai sosok pendiam namun bekerja keras demi keluarga, menjadi tulang punggung untuk membangun rumah dan usaha kecil yang kini belum rampung.

Kesaksian Keluarga saat Detik-detik Terakhir PMI Malang Tewas Hong Kong

Di tengah asap pekat dan api yang mengepung, Erawati sempat melakukan panggilan video terakhir kepada keluarganya.

“Waktu kejadian kebakaran itu, istri saya sempat video call untuk meminta maaf kepada seluruh keluarga,” ujar Suyitno.

Ia terlihat menggendong bayi majikannya sambil berjuang bernapas.
“Dia bilang kalau sudah tidak tahan dengan kepungan asap,” kata Suyitno.

Sambungan berlangsung sekitar 30 menit sebelum akhirnya terputus. Keluarga sempat mencoba menghubungi kembali, namun tanpa respons.

Dua hari setelah kejadian, kabar resmi diterima: Erawati tidak selamat.

Riwayat Kerja dan Perjuangan Hidup

Erawati telah bekerja sebagai PMI sejak 2011. Ia pulang ke Indonesia pada 2017, menikah pada 2018, dan kembali bekerja di Hong Kong setelah memiliki seorang putra. Ia baru pulang pada 2023 namun kembali berangkat di tahun yang sama dengan kontrak yang sedianya habis pada Maret 2026.

Jerih payahnya dipakai membangun rumah serta toko kecil yang ia impikan agar kelak tidak perlu lagi merantau jauh.

“Saya dan hasil kiriman uang istri saya dari Hongkong dikumpulkan untuk membangun rumah. Sudah dibangun tapi belum rampung,” tutur Suyitno.

Erawati juga berulang kali menyampaikan rencana ingin pulang saat Lebaran 2026.

“Dia juga seneng bisa balik pas lebaran nanti,” kata Suyitno.

Korban Lain dan Dampak Luas Tragedi

Dalam tragedi tersebut, dua PMI asal Malang meninggal dunia: Erawati dan Siti Khotimah. Pihak dinas tenaga kerja telah memastikan keduanya menjadi korban dalam kebakaran besar yang menewaskan puluhan penghuni apartemen.

Selain dua PMI dari Malang, total 9 warga Indonesia juga dilaporkan meninggal, sementara puluhan lainnya masih dalam proses pencarian atau perawatan.

Pihak keluarga kini menunggu kepastian pemulangan jenazah dari Hong Kong.

“Kami berharap cepat dipulangkan jenazahnya,” ujar Suyitno.

Harapan Keluarga dan Penantian di Balik Duka PMI Malang Tewas Hong Kong

Sementara menunggu informasi lanjutan dari otoritas Hong Kong, keluarga tetap berharap proses pemulangan dapat dipercepat agar jenazah segera dimakamkan di kampung halaman. KJRI Hong Kong disebut masih menyelesaikan prosedur identifikasi serta administrasi lintas negara.

Kisah Erawati, yang menjelang ajal masih menggendong bayi majikannya dan meminta maaf kepada keluarga, menjadi potret ketegaran seorang pekerja migran yang berjuang hingga napas terakhir.

More From Author

mayat wanita di Bogor

Menggemparkan! Mayat Wanita di Bogor Ditemukan dengan Tangan Terikat

kebakaran gedung terra drone

Mencekam! Kebakaran Gedung Terra Drone Tewaskan Banyak Korban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *