SIGMANEWS.ID – Jakarta, perang antara Israel dan Iran terjadi sejak hari Jumat (13/6/2025).
Israel dan Iran saling mengirim serangan peluru kendali. Kali ini, kedua negara sama-sama menargetkan kilang minyak.
Kementerian perminyakan Iran mengatakan, bahwa kilang minyak di Isfahan diserang oleh Israel. Namun, kilang minyak tetap aktif sepenuhnya.
Kantor berita semi-resmi ISNA, melaporkan bahwa semua unit operasional, fasilitas, dan departemen kilang minyak berada dalam kondisi stabil.
“Para karyawan kompleks ini, dengan upaya dan komitmen mereka yang terus-menerus, melanjutkan proses produksi dan penyediaan bahan bakar ke negara itu tanpa gangguan,” bunyi pernyataan yang dikutip kantor berita tersebut.
Pernyataan itu muncul setelah serangan yang dilaporkan terjadi di kota itu.
Iran juga menyerang kilang minyak Haifa Israel. Serangan ini menyebabkan kerusakan.
Bazan, perusahaan Israel yang mengoperasikan kilang minyak di kota Utara Haifa mengatakan, bahwa telah terjadi kerusakan “lokal” pada jaringan pipa dan jalur transmisi di kompleks itu selama serangan Iran berlangsung.
Perusahaan itu mengatakan kilang minyaknya terus beroperasi. Walau begitu, beberapa fasiltias lain sudah ditutup. Mereka masih menilai implikasi kerusakan tersebut.
Laporan itu muncul saat media Israel mengatakan bahwa pasukan Iran sudah menembakkan sekitar 80 peluru kendali (rudal) ke Israel semalam, termasuk juga di bagian utara negara itu.
Memanasnya Perang Israel dan Iran

Sejumlah negara, khususnya China dan Amerika Serikat turut berkomentar terkait perang kedua negara tersebut.
Senin (16/6), konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari ketiga. Konflik kedua negara tersebut diawali dengan gelombang serangan besar-besaran Tel Aviv (kota Israel) terhadap lebih dari 200 target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025) pagi.
Iran membalas dengan rentetan serangan drone dan rudal pada Jumat (13/6) malam dan Sabtu (14/6) pagi yang menargetkan wilayah Israel.
Pada Sabtu (14/6) dini hari, Angkatan Udara Israel turut merespons. Militer Israel melancarkan rentetan serangan menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk dengan lokasi peluncur rudal. Hal itu dilakukan untuk melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut.
Saling balas serang antara kedua negara ini sudah memakan sejumlah korban dari kedua negara. Berbagai pihak buka suara terkait konflik yang terjadi.
China Buka Suara Terhadap Pelanggaran Israel

Pemerintah China merespon serangan rudal militer Israel ke kota Teheran. China mengutuk tindakan itu sebagai pelanggaran kedaulatan Iran.
“Tiongkok mengutuk pelanggaran Israel terhadap kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Iran dan menentang meningkatnya konflik serta meluasnya bentrokan,” kata Utusan China PBB, Fu Cong, Sabtu (14/6).
Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (13/6). Fu Cong mengatakan pemerintahan China menekankan eskalasi di kawasan Timur Tengah tidak akan menguntungkan pihak manapun.
“Kami mendesak Israel untuk menghentikan semua tindakan militer yang berisiko untuk menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut,” tambahnya.
Amerika Serikat Minta Perang Dihentikan

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat telepon dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pembicaraan itu, kata Trump, dirinya dan Plutin sepakat perang Israel dan Iran harus diakhiri.
Awalnya, Trump mengatakan bahwa Putin meneleponnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Setelah itu, Putin berbicara mengenai perang Iran dan Israel.
Trump mengatakan bahwa dirinya dan Putin telah sepakat bahwa perang Iran dan Israel harus diakhiri.
Trump juga menjelaskan kepada Putin bahwa perang Iran dan Israel memang harus diakhiri.
“Dia merasa, seperti saya, perang antara Israel dan Iran harus diakhiri, dan saya sudah menjelaskan bahwa perangnya juga harus diakhiri,” ucap Trump di Truth Social, merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina.
Selain itu, ia juga meminta agar AS tidak dilibatkan dalam serangan Israel terhadap iran.
“AS tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran, malam ini” tulis Trump dalam Truth Social, Minggu (15/6) pagi.
Dia juga memperingatkan kepada Teheran agar tidak melibatkan negaranya dalam konflik tersebut.
“Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud oleh tran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ucap Trump.
Korban Serangan Rudal Iran-Israel
Rudal-rudal dari Iran kembali menghujani Israel pada Minggu (15/6) malam hingga Senin (16/6) dini hari.
Rudal itu menghantam beberapa lokasi di Israel tengah dan pesisir.
Beberapa saat setelah rudal meledak, otoritas Israel mendatangi lokasi kejadian. Korban yang meninggal dan luka langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Jumlah korban tewas di Israel meningkat menjadi 16 orang. Layanan penyelamatan, Magen David Adom melaporkan setidaknya ada 10 orang yang tewas dalam serangan pada Minggu (15/06) malam.
Sementara itu dari Iran, disebutkan bahwa korban meninggal mencapai 224 orang dan 1.277 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.