wanita hamil dibunuh

Open BO Berujung Maut, Wanita Hamil Dibunuh di Hotel Palembang

SIGMANEWS.ID – Jakarta, Kasus wanita hamil dibunuh di salah satu hotel di Palembang akhirnya terungkap. Polisi berhasil menangkap pelaku bernama Febrianto alias Febri (22), yang menjadi dalang di balik tewasnya Anti Puspita Sari (22). Wanita muda yang diketahui sedang hamil itu ditemukan tak bernyawa di kamar hotel kawasan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan.

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Nandang Mukmin Wijaya menjelaskan bahwa Febrianto marah besar kepada korban karena merasa perjanjian mereka untuk melakukan hubungan badan tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Dalam perjanjian, Febri membayar Rp 300 ribu agar bisa berhubungan intim sebanyak tiga kali. Namun setelah satu kali melakukannya, korban menolak permintaan kedua, hingga membuat pelaku tersulut emosi.

Baca Juga: Ledakan Gas 12 Kg Guncang Cengkareng, Enam Rumah Rusak dan Dua Warga Terluka!

Kronologi Wanita Hamil Dibunuh

“Diduga akibat dorongan emosi atas kemarahan tersebut, pelaku melakukan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujar Kombes Nandang saat konferensi pers di Mapolda Sumsel, Kamis (16/10/2025).

Pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara membungkam mulutnya menggunakan manset hitam, lalu mencekik leher hingga korban tak bisa bernapas. Setelah memastikan korban tewas, pelaku mengikat tangan korban menggunakan jilbab berwarna pink. Ia kemudian meninggalkan korban dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar hotel.

Tak hanya itu, sebelum kabur, Febri juga mengambil ponsel dan motor korban sebagai barang rampasan. Setelahnya, ia melarikan diri ke wilayah Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, untuk bersembunyi dari kejaran polisi.

Penangkapan Dramatis, Pelaku Ditembak Saat Melawan

Febrianto akhirnya dibekuk oleh tim Opsnal Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumatera Selatan pada Rabu (16/10/2025). Saat akan diamankan, pelaku sempat melawan dan berusaha kabur sehingga polisi terpaksa menembak bagian kakinya.

Ketika dihadirkan ke Mapolda untuk konferensi pers, pelaku tampak kesakitan dan berjalan terseok. Kaki kanannya diperban akibat luka tembak yang dialaminya. Ia terlihat menunduk sambil memegangi betisnya, dengan wajah meringis menahan nyeri.

“Alhamdulillah pelakunya sudah ditangkap oleh tim Jatanras,” ungkap Nandang.

Motif Sakit Hati di Balik Tindakan Keji

Motif wanita hamil dibunuh di Palembang akhirnya terungkap setelah penyidik melakukan pemeriksaan mendalam. Pelaku dan korban diketahui berkenalan melalui salah satu grup di media sosial Facebook. Keduanya kemudian sepakat bertemu di hotel setelah menyetujui tarif Rp 300 ribu untuk dua kali pertemuan.

Namun, setelah melakukan hubungan badan sekali, korban menolak permintaan kedua pelaku. Penolakan itu memicu amarah Febri yang akhirnya berubah menjadi tindakan brutal.

“Pelaku ada rasa marah terhadap korban, pada waktu mereka bersamaan di hotel tersebut sehingga terjadi peristiwa pembunuhan itu,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Johannes Bangun.

Pelaku menyumpal mulut dan mencekik korban hingga tewas. Setelah itu, tangan korban diikat dengan jilbab pink dan tubuhnya ditutupi selimut. Barang berharga korban seperti ponsel dan sepeda motor juga dibawa kabur oleh pelaku.

Pelaku Mengaku Dihantui Korban

Selama dalam pelarian, Febrianto mengaku hidupnya tidak tenang. Ia mengaku kerap dihantui bayangan korban yang tewas di tangannya sendiri.

“Iya pak, saya dihantuinya pak. Saya takut (tapi enggan menyerahkan diri),” ucap Febri singkat saat ditanyai wartawan.

Keterangan tersebut menegaskan betapa pelaku hidup dalam rasa bersalah dan ketakutan setelah melakukan perbuatan keji tersebut.

Polisi Masih Dalami Unsur Lain

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan menyebut bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan forensik menunjukkan korban meninggal akibat kehabisan napas. Selain faktor sakit hati, polisi juga masih mendalami kemungkinan motif lain.

“Dari hasil olah TKP, dia (pelaku) marah ketika masuk ke hotel karena adanya ketidaksesuaian harga (waktu kencan). Dugaan lain masih didalami,” jelas Nandang.

Kasus tragis ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak pernah dibenarkan, terlebih hingga menghilangkan nyawa seseorang. Kini pelaku telah diamankan dan akan segera menjalani proses hukum atas perbuatannya yang menewaskan seorang wanita hamil dibunuh secara sadis di Palembang.

More From Author

ledakan gas

Ledakan Gas 12 Kg Guncang Cengkareng, Enam Rumah Rusak dan Dua Warga Terluka!

mahasiswa Unud

Fakta Baru Mahasiswa Unud Terjun dari Lantai Empat FISIP, Bukan Lantai Dua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *