SIGMANEWS.ID – Jakarta, Polresta Kendari mengungkap fakta mengejutkan di balik kasus pembunuhan wanita di Kendari, Anty Inawade (59). Tersangka bernama Usman melakukan aksi keji tersebut pada 1 Juli 2025, dengan motif dendam asmara dan hasrat terlarang yang dipicu oleh pengaruh sabu-sabu.
Usman, yang sebelumnya tinggal dan bekerja di rumah korban sebagai sopir suami korban, diam-diam memendam fantasi seksual terhadap Anty. Pakaian korban yang dianggap terbuka oleh pelaku menjadi pemicu obsesinya.
Setelah dipecat oleh suami korban, Usman yang berada di bawah pengaruh narkoba memaksa masuk ke rumah Anty, melakukan kekerasan seksual, lalu membunuh korban menggunakan parang yang ia temukan di rumah.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, Kompol Nirwan Fakaubun menyampaikan, pelaku mengakui menyimpan keinginan untuk berhubungan badan dengan korban. Penolakan dan ancaman korban untuk melapor ke polisi membuat pelaku gelap mata, lalu membanting dan membacok leher korban hingga tewas.
“Setelah pelaku melakukan pencabulan di dalam kamar kemudian pelaku keluar dan korban sempat mengancam akan melaporkan ke polisi akhirnya pelaku takut dan membanting korban di ruang tengah lalu mencari parang di ruang dapur lalu digunakan untuk membacok korban,” ujar Kompol Nirwan.
Setelah kejadian, Usman melarikan diri dan bersembunyi di wilayah Konawe. Ia akhirnya ditangkap oleh tim Polresta Kendari sembilan hari kemudian, tepatnya pada Jumat (11/7), dan kini ditahan di Mapolresta Kendari. Berkas perkara telah masuk tahap satu dan menunggu petunjuk dari kejaksaan.
Baca Juga: Penumpang Lion Air Ngamuk Teriak Bom, Bikin Heboh Bandara!
Kronologi Pembunuhan Wanita di Kendari
Kasus ini terjadi di Jalan Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. Pengungkapan kasus disampaikan dalam konferensi pers yang dipimpin Kapolresta Kendari, Kombes Pol Edwin Louis Sengka, pada Senin (4/8).
Dalam keterangan pers tersebut, Kapolresta menyampaikan bahwa pihaknya mengamankan empat tersangka dari dua kasus berbeda, salah satunya adalah pembunuhan terhadap Anty.
Sementara itu, Kompol Nirwan menambahkan bahwa sebelum kejadian, Usman sempat mengonsumsi sabu-sabu bersama rekannya pada waktu subuh, lalu memutuskan menemui korban yang sedang berada sendiri di rumah.
“Sebelumnya, U pernah tinggal di rumah AL dan kerap melihatnya berpakaian rumahan (pakaian seksi). Sehingga timbul hasrat pelaku untuk menyetubuhi korban,” bebernya.
“U akhirnya memutuskan ke Kendari untuk menemui korban. Di sekitar alat kelamin korban dan seprei tempat tidur ditemukan cairan sperma. Setelah pengecekan laboratorium, dipastikan cairan tersebut milik U.” jelasnya.
