SIGMANEWS.ID – Jakarta, Tragedi remaja Brasil diterkam singa terjadi di Taman Botani Kebun Binatang Arruda Câmara, João Pessoa, ketika Gerson de Melo Machado (19) nekat memanjat tembok enam meter, melewati pagar pengaman, kemudian menggunakan pohon untuk turun ke dalam kandang singa betina bernama Leona. Insiden yang berlangsung sangat cepat itu disaksikan langsung para pengunjung yang panik ketika melihat korban memasuki area terlarang tersebut.
Menurut otoritas setempat, Machado masuk ke kandang secara sengaja. Video yang beredar menunjukkan ia meluncur turun dari pohon sesaat sebelum Leona bergerak cepat, menerjang, dan menariknya jatuh ke tanah. Pengunjung terdengar berteriak, “Dia kena!”, sementara yang lain berseru, “Ya Tuhan!”, menggambarkan kepanikan yang terjadi di lokasi.
Baca Juga: Ngeri! Pria Penuh Luka Ditemukan Tewas di Wirobrajan, Warga Gempar
Kronologi Singkat Serangan Saat Remaja Brasil Diterkam Singa
Leona awalnya tampak berbaring tenang di dekat kaca pandang sebelum melihat Machado berada di batang pohon. Begitu menyadari kehadiran manusia asing di wilayahnya, singa betina itu langsung menyerang. Dalam rekaman, sang predator menyeret korban ke balik semak-semak hingga tak lagi terlihat oleh pengunjung. Pemerintah kota mengonfirmasi bahwa korban meninggal akibat luka serius pada leher dan pembuluh darah.
Petugas keamanan sempat mencoba menghentikan aksi korban, namun tindakan itu berlangsung terlalu cepat. Investigasi awal menyebut insiden ini kemungkinan berkaitan dengan upaya mengakhiri hidup, mengingat riwayat kesehatan mental yang dimiliki Machado.
Latar Belakang Korban dalam Kasus Remaja Brasil Diterkam Singa
Pekerja perlindungan anak yang pernah menangani Machado mengatakan bahwa remaja tersebut telah lama mengalami gangguan kesehatan mental dan memiliki obsesi menjadi penjinak singa. Ia juga pernah berusaha menyelinap ke roda pesawat untuk pergi ke Afrika, sebuah tindakan ekstrem yang menggambarkan kondisi psikologisnya.
Machado diketahui pernah berpindah-pindah di beberapa institusi perawatan dan disebut membutuhkan dukungan kesehatan mental lebih intensif. Keluarganya memiliki riwayat penyakit serupa, sementara evaluasi medis sebelumnya mengategorikannya hanya sebagai “masalah perilaku”.
Respons Kebun Binatang Setelah Remaja Brasil Diterkam Singa
Pihak Kebun Binatang Arruda Câmara menyebut insiden tersebut sebagai peristiwa sangat menyedihkan dan menutup kawasan untuk investigasi. Dokter hewan taman, Thiago Nery, menegaskan bahwa kandang singa memiliki perlindungan lebih dari delapan meter dan bahwa peristiwa ini tidak dapat diprediksi dalam skenario apa pun.
Leona, sang singa betina, kini berada dalam pemantauan karena mengalami stres pasca kejadian. Otoritas kebun binatang memastikan bahwa eutanasia tidak pernah dipertimbangkan, sebab hewan tersebut tidak menunjukkan agresivitas di luar insiden dan hanya bereaksi terhadap ancaman di wilayahnya.
Dampak dan Evaluasi Keamanan Pasca Insiden Remaja Brasil Diterkam Singa
Kasus remaja Brasil diterkam singa ini memicu evaluasi besar terhadap keamanan fasilitas publik dan kedisiplinan pengunjung dalam mematuhi batas akses. Meski serangan fatal oleh singa di kebun binatang jarang terjadi, tindakan nekat memasuki area terlarang kembali menimbulkan peringatan keras bagi pengelola taman satwa di berbagai negara.
Pemerintah setempat kini meninjau ulang prosedur pengawasan, kontrol akses, dan tindakan preventif untuk mencegah peristiwa serupa terulang di masa depan.
