SIGMANEWS.ID – Jakarta, Insiden kebakaran gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, menelan korban jiwa hingga 22 orang. Data di lokasi mencatat korban meninggal terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki, sementara 54 orang selamat. Kebakaran terjadi sekitar pukul 12.43 WIB saat banyak karyawan sedang berada di dalam gedung maupun beristirahat makan siang di luar.
Baca Juga: Pilu! PMI Malang Tewas Hong Kong Saat Peluk Bayi Majikan di Tengah Kobaran Api
Awal Mula Kebakaran Gedung Terra Drone Diduga dari Baterai
Penyelidikan awal menunjukkan sumber api kebakaran gedung Terra Drone berasal dari baterai drone berjenis lithium-ion yang terbakar di lantai 1, yang juga berfungsi sebagai area gudang. Baterai sempat dicoba dipadamkan oleh beberapa karyawan menggunakan lima APAR, tetapi api justru semakin membesar dan asap pekat naik hingga lantai enam.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan,
“Sekitar pukul 12.30 memang ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar. Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, kemudian ternyata baterai bakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya.”
Dia melanjutkan,
“Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, kemudian asap itu sampai naik ke lantai enam.”
Asap tebal inilah yang diduga menyebabkan banyak korban terjebak dan kesulitan menyelamatkan diri.
Kesaksian Karyawan yang Selamat
Salah satu karyawan, Dimitri, menggambarkan momen ketika ledakan terjadi.
“Baterai di lantai satu. Kami di tanggal lima,” ujarnya.
Ia dan sejumlah pekerja lain terpaksa menuju rooftop untuk mencari udara segar sebelum mencoba menyelamatkan diri melalui tangga luar yang kondisinya tidak stabil. Dimitri sempat terjatuh dan menembus atap bangunan di sebelah, namun berhasil selamat meski mengalami luka pada tangan dan kepala.
Data Korban Meninggal dalam Kebakaran Gedung Terra Drone
Berdasarkan pendataan yang dihimpun di lokasi, korban tewas berjumlah 22 orang. Berikut rincian nama dari data lapangan:
Perempuan (15 orang)
Ninda, Pariyem, Novia, Nisa, Jazel, Risda, Asyifa, Della, Siti, Amelia, Emelia, Vina, Chandra, Tasya, Chintia.
Laki-laki (7 orang)
Aril, Apri, Yoga, Cendy, Reyhan, Mirza, Saiful.
RS Polri Kramat Jati menerima 21 kantong jenazah pada tahap awal, dan proses identifikasi terus berjalan hingga seluruh korban terverifikasi.
Tiga Korban Teridentifikasi Resmi oleh RS Polri
RS Polri mengonfirmasi tiga korban yang telah berhasil diidentifikasi melalui sidik jari, rekam medis, rekam gigi, dan properti pribadi.
Karumkit RS Polri Brigjen Prima Heru menjelaskan,
“Pada malam ini telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi untuk menentukan identitas korban dan memutuskan tiga jenazah yang telah berhasil diidentifikasi.”
Berikut tiga korban yang sudah teridentifikasi:
- Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun.
- Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun.
- Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun.
Prima menuturkan pemeriksaan hanya dilakukan dari bagian luar tubuh, dan
“Kemungkinan karena kita hanya melaksanakan pemeriksaan luar, kemungkinan karena menghirup gas karbondioksida, CO2.”
Pemeriksaan Saksi dan Penyelidikan Unsur Pidana
Polisi telah memeriksa enam saksi, yang terdiri dari empat karyawan serta dua staf HRD. Pemeriksaan ini memperluas penyelidikan menuju kemungkinan unsur kelalaian dalam pengelolaan gedung.
Kasatreskrim AKBP Roby Heri Saputra mengungkapkan,
“Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan. Ada 4 karyawan (saksi), 2 HRD.”
Ia juga menyampaikan temuan bahwa gedung hanya memiliki satu pintu keluar-masuk di lantai dasar, sehingga mempersempit jalur evakuasi.
“Bersih. Juga kita temukan bahwa memang masuk dan keluarnya itu hanya melalui pintu bawah di depan itu saja.”
Pihak perusahaan, pengelola gedung, hingga pemilik bangunan akan dipanggil untuk memberi keterangan.
“Untuk sampai dengan saat ini kita belum menemukan unsur pidananya. Kita masih menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kejadian kebakaran yang terjadi itu.”
Evakuasi, Upaya Penyelamatan, dan Dukungan Pemerintah
Penanganan kebakaran gedung Terra Drone melibatkan 28–29 unit mobil pemadam serta lebih dari 140 personel. Beberapa korban yang terjebak berhasil turun menggunakan tangga mobil damkar yang diarahkan ke sisi bangunan.
Pemerintah Provinsi Jakarta menegaskan akan menanggung biaya pemakaman seluruh korban serta biaya perawatan korban luka. Gubernur Pramono menyampaikan bahwa lahan pemakaman sedang disiapkan dan penanganan korban luka menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Penyelidikan Lanjutan Kebakaran Gedung Terra Drone Masih Berjalan
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran gedung Terra Drone masih menunggu hasil laboratorium forensik. Pemeriksaan diarahkan pada kondisi baterai lithium-ion yang mudah mengalami thermal runaway, serta aspek keamanan gedung, termasuk jalur evakuasi, perizinan, dan standar keselamatan yang diterapkan perusahaan.
Polisi memastikan penyelidikan akan terus berlanjut hingga seluruh faktor penyebab terungkap dan pertanggungjawaban hukum dapat ditegakkan.
