asus menantu yang membunuh dua mertuanya serta seorang anggota keluarga lainnya dengan menggunakan jamur mematikan

Heboh! Menantu Bunuh Mertua Pakai Jamur Kematian!

SIGMANEWS.ID – Jakarta, Kasus menantu yang membunuh dua mertuanya serta seorang anggota keluarga lainnya dengan menggunakan jamur mematikan di Australia menjadi perhatian dunia. Erin Patterson dinyatakan bersalah atas tiga tuduhan pembunuhan setelah memasukkan death cap dalam hidangan makan siang berupa Beef Wellington.

Baca Juga: Malaysia Dikejutkan Tarif Baru AS, Anwar Ibrahim Angkat Bicara

Kronologi Kejadian

Pada tanggal 29 Juli 2023, Erin Patterson mengundang lima orang untuk makan siang di rumahnya di Morwell, Victoria, termasuk mertuanya Don dan Gail Patterson, saudara perempuan Gail, Heather Wilkinson, serta suaminya Ian Wilkinson. Suaminya sendiri, Simon Patterson, yang juga diundang, membatalkan kedatangan karena ketidakharmonisan hubungan.

Hidangan makan siang tersebut mengandung death cap (Amanuta phalloides), jamur yang sangat beracun, diduga dipetik Erin setelah menemukan lokasi tumbuhnya melalui situs komunitas sains warga, iNaturalis.

Erin diketahui memetik jamur tersebut di dua lokasi berbeda pada April dan Mei 2023.

Beberapa jam setelah makan siang, keempat tamu mengalami muntah-muntah hebat, diare, dan segera dibawa ke rumah sakit.

Mereka kemudian diinduksi koma karena keracunan parah. Pada 4 Agustus 2023, Gail Patterson dan Heather Wilkinson meninggal dunia akibat gagal multiorgan.

Don Patterson meninggal pada 5 Agustus setelah gagal merespons transplantasi hati. Sementara itu, Ian Wilkinson selamat dan keluar dari rumah sakit pada akhir September setelah hampir dua bulan menjalani perawatan intensif.

Proses Persidangan dan Vonis

Setelah penyelidikan, Erin Patterson ditangkap pada November 2023 dan menjalani persidangan selama sepuluh minggu di Mahkamah Agung Victoria, Morwell.

Pengacara pembela berargumen bahwa kematian tersebut adalah kecelakaan saat Erin berusaha memperbaiki rasa makanan. Namun, selama persidangan terungkap bahwa Erin sengaja mencemari hidangan dengan jamur beracun tersebut.

Juri yang terdiri dari 12 orang mencapai putusan bersalah atas tiga tuduhan pembunuhan dan satu percobaan pembunuhan pada 7 Juli 2025 setelah enam hari bermusyawarah. Erin saat ini menunggu vonis hukuman yang akan dijatuhkan.

Jamur Death Cap (Tudung Maut)

Jamur tudung maut atau death cap dengan nama ilmiah Amanita phalloides mengandung racun amanitin yang menghambat produksi protein dalam sel hati. Racun ini menyebabkan kematian sel dan kemungkinan gagal hati sekitar dua hari setelah dikonsumsi.

Asal-usul jamur ini adalah dari Eropa, namun kini telah ditemukan tumbuh di beberapa negara bagian Australia. Jaksa penuntut menyatakan bahwa Erin sempat memetik jamur tersebut setelah menemukan lokasi tumbuhnya melalui situs web iNaturalist, sebuah komunitas sains warga.

Erin diduga melakukan pemetikan jamur di dua lokasi berbeda pada April dan Mei 2023.

Jamur tudung maut dianggap sebagai salah satu jamur paling mematikan bagi manusia dan bertanggung jawab atas sebagian besar kasus keracunan fatal di seluruh dunia.

Jamur ini kini telah menyebar sebagai spesies invasif di hampir setiap benua kecuali Antartika. Bentuknya yang mirip dengan beberapa jamur tidak beracun sering menyebabkan keracunan tidak sengaja.

Warnanya bervariasi dari kuning kehijauan hingga cokelat muda atau putih, dengan diameter tudung sekitar 4-16 cm. Bahkan sepotong kecil sudah cukup mematikan, dan racunnya tidak dapat dihancurkan dengan cara dimasak, dibekukan, maupun dikeringkan.

More From Author

Perdana Menteri  Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump

Malaysia Dikejutkan Tarif Baru AS, Anwar Ibrahim Angkat Bicara

PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedang memburu pelaku pelemparan batu pada kereta jurusan Yogyakarta-Surabaya pada Ahad, 6 Juli 2025 pukul 22.45

Polisi dan KAI Buru Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta Api Sancaka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *