SIGMANEWS.ID – Jakarta, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkap sejumlah temuan terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di rumah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kompolnas menyatakan sudah mengantongi kegiatan korban sebelum ditemukan tewas.
“Yang kami dapatkan (dari keluarga) adalah struktur cerita, tidak hanya pas hari-H, tapi sebelum hari-H itu yang baru. Termasuk barang yang tidak hanya pas hari-H, setelah hari-H juga kami dapat,” kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam, Selasa (22/7).
Namun Anam belum memerinci lebih jauh terkait kegiatan korban. Anam menyebutkan hal itu merupakan ranah penyidik Polda Metro Jaya.
“Kami mendapatkan semua informasi terkait peristiwa ini dari keluarga sangat baik, sangat komprehensif,” imbuhnya.
Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 06.30 WIB. Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terlilit lakban.
Baca Juga: Sadis! Mayat Tanpa Kepala di Kalsel Ternyata Dibunuh Istrinya
Aktivitas Terakhir Diplomat Kemlu

Polisi menjelaskan aktivitas terakhir diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang tewas di dalam kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat. Polisi menyebutkan korban sempat menyapa penjaga kos pada malam sebelum tewas.
“Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00, jam sepuluhan mendekati 22.30 WIB. Dia nyapa (penjaga kos), ‘Ayo, Mas’, gitu aja,” kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi, Selasa (8/7).
Rezha mengatakan korban tampak megnambil pesanan maanan dari ojek online. Dia menyebutkan korban sempat makan di ruang makan kosan.
“Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah.” ujar Rezha.
Menurut dia, korban tampak masuk ke kamar dan tidak terpantau lagi dari CCTV. Dia juga menjelaskan komunikasi terakhir yang dilakukan korban ialah menghubungi istri pada jam 21.00 WIB.
“Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB, ke istrinya ya. Istirnya pun mengiyakan telepon. (Komunikasi) normal,” jelas Rezha.
Dia menyebutkan belum ditemukan adanya pihak lain yang menemui korban sebelum tewas. Dia juga menjelaskan bahwa korban tinggal di kamar kos seorang diri.
“Sampai saat ini sih belum kita mengarah ke sana ya. (Di kamar) seorang diri,” sebutnya.
Pengungkapan Kasus Tunggu Hasil Autopsi

Anam menyebut pengungkapan kasus kematian diplomat Kemlu tersebut hanya tingal menunggu hasil autopsi forensik.
“Tinggal ini autopsi kita lihat, sebenarnya ada visum, ada autopsi standar yang biasa kita lihat. Nah ini autopsi yang sebenarnya mau dilacak, autopsi memiliki kebutuhan spesifik dan itu yang kita masih tunggu. Kalau kita berharap, kalau bisa besok, ya besok, tapi kan enggak bisa, semoga minggu ini,” tutur Anam, Selasa (22/7).
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.
Polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Berdasarkan keterangan istri, korban diketahui memiliki riwayat penyakit gerd dan kolestrol.
Namun, untuk kepastian terkait penyebab kematian korban, masih menunggu hasil autopsi. Termasuk, hasil pemeriksaan histopatologi dan toksiologi.