SIGMANEWS.ID – Jakarta, Kembali mendapat ancaman bom, pesawat penumpang Saudia SVA5688 rute Jeddah-Surabaya, melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sabtu (21/6).
Pesawat Saudia Airlines kini tengah dalam pemeriksaan Tim Penjinak Bom (Jibom).
“Jibom Brimob lagi bekerja,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut Ferry Walintukan, Sabtu (21/6).
“Penumpang berada di ruang tunggu bandara dan dalam keadaan sehat,” lanjutnya.
Sementara itu, pendaratan darurat maskapai ini tidak mengganggu jadwal penerbangan reguler.
“Dilaporkan jumlah penumpang bom yang dievakuasi ke ruang isolasi atau ruang tunggu Bandara Internasional KNIA 387 orang, semua dalam kondisi selamat,” ujar Kepala Kantor SAR Medan Heri Marantika saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6).
Baca Juga: Iran Luncurkan Serangan Rudal Terbaru: Menghantam Area Kantor Microsoft!
Ancaman Bom Diduga dari India

Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Sugiyo mengatakan bahwa ancaman tersebut diduga berasal dari akun Sinai Bombay India.
“Ini dalam penyelidikan pemerintah karena akun yang digunakan berasal dari Sinai Bombay India,” kata Sugiyo, Sabtu (21/6).
Menurutnya, teror yang diterima pesawat Saudia Airlines nomor SVA 5688 ini hampir sama dengan teror sebelumnya.
Jemaah haji asal Depok tujuan Jakarta, Selasa (17/6) lalu menerima teror serupa yakni melalui email.
Walau demikian, PPIH Debarkasi Surabaya menolak membuat dugaan lebih jauh karena ancaman ini dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pemerintah dan pihak terkait.
“Belum ketemu motifnya apa. Pemerintah bekerja sama dengan FBI juga untuk menyelidiki permasalahan ini,” katanya.
Mereka akan menginap sehari di Medan dan akan diterbangkan lagi ke Bandara Juanda pada Minggu (22/6) dini hari nanti.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa pihaknya menemukan ketidaksesuaian, antara identitas pengirim dan email. Sehingga, Polri meneliti lebih dalam.
“Kita dapati email yang dikirim tidak sesuai dengan nama yang dimaksud, sehingga kita sedang melakukan pendalaman lebih lanjut. Alamat emailnya tidak sesuai dengan si pemilik email,” tutur Listyo.
BNPT Terus Koordinasi Dengan APH Usut Teror Bom Saudia Airlines

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) lain untuk mengusut ancaman bom pada Saudia Airlines.
“Kami akan terus berkoordinasi. Jadi, biar nanti aparat penegak hukum menyelidiki tentang peristiwa tersebut,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Sabtu.
Selain itu, Eddy mengatakan bahwa BNPT juga berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi untuk mencari informasi terkait teror tersebut.
Dia menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan meningkatkan perlindungan untuk kepulangan jemaah haji.
“Ya tentunya semua antisipasi, dan penanggulangan terus dilakukan. Yang utama adalah kerja sama secara dua pihak untuk memastikan bahwa sumber itu pasti atau dalam istilahnya itu harus terverifikasi,” katanya.