SIGMANEWS.ID – Jakarta, Israel kembali meluncurkan serangan ke Gaza pada Kamis (26/6), lebih dari 80 orang dilaporkan tewas dan ratusan orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Jenazah Juliana Marins Ditemukan dari 600 Meter Jurang Gunung Rinjani
Israel Melakukan Penyerangan Terhadap Gaza
Data tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza. Mereka melaporkan bahwa 79 orang tewas dan hampir 400 orang terluka karena serangan Israel.
Sementara di Tepi Barat, 4 warga Palestina termasuk seorang remaja, telah tewas. Remaja itu ditembak oleh pasukan Israel.
Tiga warga Palestina lainnya tewas dalam serangan pemukim Israel di kota Kafr Malik. Tujuh orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Militer Israel kembali mengalihkan fokusnya ke jalur Gaza, setelah Israel menyepakati gencatan senjata dengan Iran yang melakukan perang selama 12 hari.
Israel berniat untuk membebaskan seluruh sandera yang tersisa dan mengakhiri kekuasaan Hamas di Gaza.
Mereka menganggap bahwa kekuasaan Hamas di Gaza sebagai ancaman, terutama karena Hamas diperkuat oleh dukungan dari Iran.

Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir, Rabu (25/6), mengatakan bahwa kampanye Israel terhadap Iran belum berakhir dan memasuki fase baru.
Iran mendukung rezim Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel sejak Oktober 2023 lalu.
“Sekarang fokusnya beralih kembali ke Gaza—untuk memulangkan para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini,” ucap Zamir.
Gencatan Senjata Israel-Iran
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran resmi diberlakukan pada Selasa (24/6), meski sebelumnya sempat muncul kebingungan terkait waktu pelaksanaan penghentian serangan udara.
Hal itu menyusul pengumuman mengejutkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Zamir juga mengklaim rentetan serangan Israel terhadap Iran telah menghambat program nuklir Iran “selama beberapa tahun”.
“Kita telah menghambat proyek nuklir Iran selama beberapa tahun, dan hal yang sama berlaku untuk program rudalnya,” sebutnya pada Selasa (24/6).
Pertempuran yang memanas antara Israel dan Hamas berlangsung sejak Oktober 2023, setelah kelompok militan yang didukung Iran melancarkan serangan terhadap Israel.
Militer Israel melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza sebagai pembalasan terhadap Hamas.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, perang ini telah menewaskan sedikitnya 56.077 orang, sebagian besar merupakan warga sipil.
Militer Israel mengumumkan pada Rabu (25/6) bahwa tujuh tentaranya tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza, saat perang melawan kelompok Hamas.
Di antara tentara yang tewas, ada satu yang diketahui sebagai komandan peleton dari pasukan Israel.
Situs resmi militer Israel, Rabu (25/6), mencantumkan nama lima tentara dan sang komandan peleton dari batalion yang sama disebut “gugur selama pertempuran di Jalur Gaza bagian selatan”.