SIGMANEWS.ID – Jakarta, Serangkaian gempa bumi dahsyat melanda lepas pantai timur jauh Rusia pada Minggu (20/7), dan memicu peringatan tsunami dari otoritas setempat.
Dilansir AFP, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5 dan 6 awalnya tidak menimbulkan peringatan tsunami. Namun, kurang dari 30 menit setelahnya, gempa besar secara beruntun kembali mengguncang wilayah yang sama dengan kekuatan M6,7, M7,4, dan M6,7. Rangkaian gempa ini memicu pembaruan data oleh Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), serta peringatan tsunami resmi.
Sebelum gempa-gempa besar tersebut, USGS mencatat lebih dulu adanya gempa M5,0 di area yang sama. “Gelombang tsunami berbahaya mungkin terjadi,” demikian peringatan resmi yang disampaikan USGS.
GFZ Jerman mencatat satu gempa M6,7 di timur Kamchatka, lalu memperbaruinya menjadi M7,4, sesuai dengan data USGS.
Baca Juga: Suami Gantung Diri, Istri Bersimbah Darah: Tragedi Pasutri Malang
Potensi Gempa 7,4 SR ke Indonesia
BMKG melalui Direktur Gempabumi dan Tsunami, Daryono, memastikan gempa di Rusia tidak berdampak ke Indonesia dan tak berpotensi menimbulkan tsunami. Masyarakat pesisir diminta tetap tenang dan tidak panik.
“Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia dihimbau agar tetap tenang. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” ujar Daryono dalam keterangannya.
Penyebab Gempa
Hasil analisis parameter update dari BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi terdiri dari tiga kejadian utama, yaitu berkekuatan M6,7, M7,4, dan M6,7.
Episenter gempa pertama tercatat pada koordinat 52,99° LU; 160,57° BT dengan kedalaman 15 km. Episenter gempa kedua tercatat di 52,90° LU; 160,75° BT dengan kedalaman 20 km, dan gempa ketiga di 52,85° LU; 160,85° BT pada kedalaman 9 km.
Dilihat dari lokasi episenter dan kedalamannya, rangkaian gempa ini tergolong dangkal akibat subduksi di Palung Kurile–Kamchatka dengan mekanisme patahan naik (thrust fault).
Semenanjung Kamchatka merupakan zona seismik aktif di pertemuan Lempeng Pasifik dan Amerika Utara. Sejak tahun 1900, wilayah ini telah beberapa kali diguncang gempa besar, termasuk tujuh gempa berkekuatan 8,3 atau lebih.