SIGMANEWS.ID – Jakarta, Miliarder asal Amerika Serikat, Elon Musk, mengumumkan bahwa ia telah mendirikan partai politik (parpol) baru yang diberi nama Partai Amerika (America Party).
Pemilik Tesla, SpaceX, dan X (Twitter) itu menyatakan bahwa Partai Amerika akan mengembalikan kebebasan rakyat dalam bernegara.
“Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya!” tulis Musk di X, sehari setelah ia mengunggah jajak pendapat menanyakan kepada para pengikutnya apakah mereka mendukung pembentukan “America Party” atau tidak.
Elon Musk menargetkan partai barunya meraih 2-3 kursi Senat dan 8-10 kursi di DPR daerah.
“Mengingat margin legislatif yang sangat tipis, itu akan cukup untuk menjadi suara penentu pada undang-undang yang kontroversial, memastikan bahwa undang-undang tersebut melayani keinginan sejati rakyat,” kata Musk pada Jumat lalu.
Meski belum terdaftar, Musk menyebut partainya akan gelar kaukus independen dan berdiskusi dengan Demokrat dan Republik.
Baca Juga: Driver ShopeeFood di Yogyakarta Dianiaya Pelanggan
Elon Musk Terlibat Aktif dalam Politik AS
Elon Musk aktif dalam politik AS sejak 2024 sebagai salah satu donor terbesar Partai Republik, termasuk Trump.
Ia disebut telah menyumbang lebih dari US$280 juta sepanjang siklus pemilu, sebagian besar untuk Trump dan kandidat Republik lainnya.
Muncul dugaan bahwa Elon Musk tak lagi ingin berada di balik layar, dan berpotensi terjun langsung dalam pemilihan Kongres AS 2026.
Sikap politik Musk mengeras usai berseteru dengan Trump terkait penolakannya terhadap RUU “One Big Beautiful Bill Act”.
Sebelumnya, Musk sempat memimpin upaya pemangkasan anggaran federal bersama Trump melalui lembaga kontroversial bersama Departemen Efisiensi Pemerinta (DOGE).
Namun, ia mengundurkan diri pada Mei setelah masa jabatannya sebagai pegawai pemerintah khusus berakhir.
Sejak berselisih dengan Trump, Musk mulai terbuka soal pembentukan partai baru dan mengkritik RUU anggaran Trump.
“Jelas terlihat dengan pengeluaran yang gila-gilaan dari RUU ini, yang meningkatkan pagu utang hingga rekor LIMA TRILIUN DOLAR di negara satu partai – PORKY PIG PARTY!!” kata Musk pada Senin.
“Ini saatnya untuk partai politik baru yang benar-benar peduli terhadap rakyat muncul,” katanya.
Mengapa Musk Ingin Membuat Partai?
Musk, donor besar kampanye Trump, kecewa dengan kebijakan pajak dalam “RUU Besar dan Indah”, menurut Axios.
Sejak itu, Musk vokal mengkritik kebijakan Trump sebagai sembrono secara fiskal dan merugikan daya saing Amerika.
Musk kini telah mengalihkan fokusnya untuk mendisrupsi lanskap politik yang ada.
RUU yang disahkan 4 Juli diperkirakan menambah defisit AS sebesar US$ 3,3 triliun dalam 10 tahun.