SIGMANEWS.ID – Jakarta, Serangan monyet liar kembali meneror warga Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kali ini, korbannya adalah seorang bocah 12 tahun asal Dusun Garu, Desa Podoroto.
Insiden terjadi pada Jumat, 18 Juli 2025, sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, korban yang berinisial H sedang mengayuh sepeda di jalan kampung ketika seekor monyet liar berukuran cukup besar tiba-tiba menyerangnya.
Akibat cakaran hewan buas tersebut, bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu mengalami luka robek di beberapa bagian tubuh.
“Kejadiannya sekitar pukul 12.00 siang, korban anak SD yang sedang bermain sepeda di jalan tiba-tiba dirangkul dan dicakar monyet liar,” kata Kepala Dusun Garu, Saiful Anam.
Warga yang mendengar teriakan korban segera bergegas ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Mereka mendapati bocah malang itu dalam kondisi terluka cukup parah, dengan darah mengucur deras hingga membasahi aspal jalan.
“Lukanya cukup parah, darahnya banyak. Korban langsung dibawa ke Puskesmas dan rencananya akan dirujuk ke rumah sakit,” ujar Saiful.
Baca Juga: Tragis! Bangunan di Fukuoka Jepang Ambruk, Satu WNI Tewas!
Dua Anak Jadi Korban Monyet Liar
Ternyata, serangan ini bukan yang pertama. Dalam sepekan terakhir, dua bocah lainnya juga dilaporkan menjadi korban keganasan monyet liar di kawasan yang sama.
Mereka diserang saat bermain di lingkungan pemukiman, tanpa menyadari bahaya yang tengah mengintai dari balik semak.
Insiden pertama terjadi Jumat, 11 Juli 2025, di Dusun Jombatan 1, Desa Jombatan. Siang itu, R (6) sedang bermain sepeda bersama temannya N, di kebun samping rumah tetangga.
Tawa riang mereka mendadak berubah jadi jeritan. Seekor monyet liar tiba-tiba muncul dari dalam semak, bukan sekadar lewat—hewan itu melompat ke arah R dan langsung menerjang tubuh mungilnya hingga tersungkur.
Dalam hitungan detik, monyet itu menindih tubuh R. Gigi taringnya mencuat, dan cakarnya mencabik kulit sang bocah tanpa ampun.
R menjerit histeris, tubuhnya berlumuran darah. N yang ketakutan segera lari memanggil ibunya, Dewi, yang langsung keluar bersama Ulfa, ibu korban.
“Saya lihat anak itu sudah terkapak di tanah. Monyetnya besar, kira-kira seukuran galon. Giginya kelihatan. Saya langsung teriak dan usir,” kata Dewi, masih gemetar mengenang kejadian.
Ulfa langsung menggendong anaknya yang bersimbah darah dan membawanya ke Puskesmas Kesamben. Luka gigitan tampak jelas di lengan dan bagian pantat korban. Setibanya di puskesmas, tim medis segera melakukan penjahitan serta memberikan perawatan intensif untuk menghentikan pendarahan dan mencegah infeksi.
Tanaman Rusak dan Warga Terluka
Hewan liar tersebut dilaporkan kerap merusak tanaman, menghabiskan buah-buahan di kebun, hingga mengancam keselamatan warga. Bahkan, seorang anak kecil menjadi korban serangan monyet liar pada pekan lalu, menambah kekhawatiran warga, khususnya para orang tua.
“Tanaman kami habis dimakan. Bahkan ada warga yang sempat diserang. Ini sangat membahayakan,” ujar seorang warga, Jumat (18/7).
Warga mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang sejak sebelum Hari Raya. Namun, hingga kini, upaya penanganan belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Upaya Penanganan oleh BPBD
Menanggapi laporan tersebut, pihak BPBD Jombang melalui Maulana dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) menyatakan telah melakukan penyisiran di sejumlah titik rawan pada Rabu (16/7). Selian itu, tim pemadam kebakaran juga telah memasang kandang jerat di beberapa lokasi strategis untuk menangkap hewan tersebut.
“Kami telah melakukan penyisiran dan memasang beberapa kandang jerat. Prosesnya butuh waktu karena monyet cenderung waspada,” ujar Maulana.
Berdasarkan analisis awal, kawanan ini diduga berasal dari hewan peliharaan warga yang terlepas dan kemudian membentuk koloni liar. Saat ini, terdapat tiga ekor monyet yang teridentifikasi seekor jantan, seekor betina, dan satu anak monyet.