SIGMANEWS.ID – Jakarta, Bocah 9 tahun asal Kabupaten Tulang Bawang, Risky Alesha Zahra, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Minggu malam, 22 Juni 2025. Jenazahnya ditemukan tanpa busana di kamar mess Bedeng 37, PT Indolampung, Kampung Gunung Tapa, Kecamatan Gedung Meneng, Provinsi Lampung. Diduga Zahra mengalami kekerasan seksual sebelum akhirnya dibunuh secara sadis oleh pelaku.

Baca Juga: Kompolnas: Aktivitas Terakhir Diplomat Kemlu Sebelum Meninggal

Tangis Ibu Pecah Temukan Bocah 9 Tahun Tewas Mengenaskan

Dalam sebuah podcast bersama Denny Sumargo, ibu korban menceritakan perjumpaan terakhirnya dengan sang anak sebelum berangkat kerja.

“Dilihatnya dulu saya disalim. Dia sudah nyalim itu. Ya udah, Ibu hati-hati ya, Bu. Itu terakhir saya ngelihat dia pagi itu. Pagi itu, pagi terakhir dia manggil saya ibu,” ujar sang ibu.

Setelah sang ibu berangkat kerja, Zahra sempat berpamitan kepada adiknya untuk mandi. Namun hingga pukul 09.00 WIB, Zahra tak kunjung kembali. Kakaknya yang merasa khawatir kemudian menyusul ke kamar mandi, namun hanya menemukan handuk dan sabun tanpa kehadiran Zahra.

Hingga siang hari, keberadaan bocah 9 tahun itu masih belum diketahui. Sekitar pukul 13.30 WIB, orang tua Zahra pulang ke rumah dan mendapat kabar bahwa putri mereka belum juga kembali. Mereka pun segera berinisiatif melakukan pencarian dengan menyusuri bedeng-bedeng di sekitar lokasi tempat tinggal.

Menjelang pukul 15.30 WIB, Zahra belum ditemukan, membuat sang ibu panik dan melapor ke Ketua RT yang bersama warga membantu mencari.

Namun hingga malam tiba, sekitar pukul 20.30 WIB, pencarian masih belum membuahkan hasil. Di saat bersamaan, warga mendapatkan informasi bahwa salah satu penghuni mess bernama Hariyanto juga belum kembali ke tempat tinggalnya.

Warga curiga dan membuka paksa pintu bedeng Hariyanto, menemukan jasad bocah 9 tahun Zahra dalam kondisi mengenaskan tanpa busana dan bekas kekerasan.

Polisi segera datang ke lokasi dan membawa jenazah Zahra. Sang ibu sangat terpukul dan terkejut saat mengetahui bahwa mayat yang ditemukan adalah anak perempuan satu-satunya.

“Masih enggak enggak habis pikir kok bisa anak saya di sini (kantong jenazah). Tadi pagi masih ketemu, tadi pagi dia masih manggil saya ibu, masih nganterin saya berangkat kerja, masih dada dulu, masih nanya uang jajan, masih nanya ibu jangan pulang sore-sore bu ya jangan lama-lama pagi gitu. Masih sempat dia bantu saya beresan dulu,” ujarnya lirih.

Pelaku Ditangkap

Hariyanto, 42, tersangka pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Zahra ditangkap sekitar pukul 12.00 WIB di area perkebunan tebu wilayah Kabupaten Mesuji, Lampung.

“Pelaku sudah ditangkap. Penangkapan dilakukan oleh anggota yang menyamar sebagai buruh tebu. Setelah dikepung, pelaku mengakui perbuatannya,” ujar Kasatreskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan, Rabu siang (22/7).

Tersangka kabur sejak 22 Juni 2025 dan berpindah-pindah sambil menyamar sebagai buruh harian. Penangkapan berawal dari laporan warga lewat kanal Halo Pak Kapolres, yang langsung ditindaklanjuti Kapolres AKBP Yuliansyah dengan mengerahkan tim. Pelaku diketahui bekerja di kebun tebu PT Silpa sejak 16 Juli 2025 dan mengaku tidak punya keluarga, tinggal menumpang.

“Selama pelarian, dia hidup nomaden, tanpa alat komunikasi dan sempat bersembunyi di hutan. Ini yang menyulitkan pencarian selama sebulan terakhir,” jelas Noviarif.

Saat ini pelaku masih dalam perjalanan menuju Mapolres Tulang Bawang untuk pemeriksaaan.