banjir longsor di Sumut

Darurat! Banjir Longsor di Sumut Tewaskan Puluhan Warga

SIGMANEWS.ID – Jakarta, BMKG mengingatkan potensi banjir longsor di Sumut selama beberapa hari ke depan setelah Bibit Siklon 95B berkembang menjadi Siklon Tropis Senyar pada 26 November 2025. Siklon ini memicu cuaca ekstrem di Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Selain itu, Siklon Tropis KOTO yang tumbuh dari Bibit Siklon 92W juga meningkatkan risiko cuaca ekstrem di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi di wilayah sekitarnya.

Kondisi atmosfer yang basah, kelembapan tinggi, serta curah hujan ekstrem telah menyebabkan hujan bertubi-tubi di Sumatera Utara sepanjang pekan ini.

Baca Juga: Breaking! Kebakaran Apartemen di Hong Kong Tewaskan WNI

Dampak Awal Banjir Longsor di Sumut

Empat kabupaten di Sumut lebih dulu dilanda banjir dan tanah longsor pada 24–25 November 2025. Debit air yang meningkat menyebabkan banjir deras menyeret rumah, kendaraan, dan material lumpur di sejumlah kelurahan di Sibolga. Longsor juga menerjang berbagai titik mulai dari kelurahan Angin Nauli, Simare-mare, sampai Pancuran Dewa dan Pancuran Gerobak.

Di lokasi longsor, material batu, lumpur, dan puing bangunan menutup badan jalan dan mengisolasi permukiman warga. Sejumlah rumah mengalami kerusakan berat akibat tertimbun atau terseret aliran air.

Korban Banjir Longsor di Sumut Terus Bertambah

Data terbaru menunjukkan dampak banjir longsor di Sumut meningkat tajam. Hingga 27 November 2025, tercatat 37 korban meninggal dunia dan 52 orang masih hilang di berbagai daerah.

“Dari hasil rekapitulasi sementara, terdapat 175 korban dengan rincian 34 meninggal dunia, serta 52 orang masih dalam pencarian,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan.

Daerah terdampak terluas meliputi Tapanuli Selatan, Sibolga, Tapanuli Tengah, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Nias Selatan, Mandailing Natal, hingga Langkat dan Deliserdang. Ketinggian banjir mencapai 1 meter di beberapa titik, sedangkan longsor terjadi puluhan kali di wilayah perbukitan seperti Tapanuli Utara dan Mandailing Natal.

Sebaran Banjir di Kabupaten/Kota

Pusat Pengendalian Operasi PB Sumut mencatat banjir longsor di Sumut telah melanda 13 kabupaten/kota, yaitu:

  • Langkat
  • Tapanuli Tengah
  • Mandailing Natal
  • Tapanuli Selatan
  • Tapanuli Utara
  • Pakpak Bharat
  • Nias Selatan
  • Humbang Hasundutan
  • Deliserdang
  • Padang Sidempuan
  • Binjai
  • Medan
  • Sibolga

Di daerah ini, banjir bandang menyeret puluhan rumah, sementara longsor menimbun badan jalan, menutup akses warga, dan memicu pengungsian.

Operasi Penyelamatan Korban

Basarnas mengintensifkan operasi SAR di Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan setelah laporan korban terus bertambah. Petugas menghadapi tantangan besar berupa akses jalan terputus, listrik padam, dan jaringan telekomunikasi terganggu.

“Sudah disebar di beberapa titik pada hari kedua operasi SAR digelar,” ujar Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sudjarwadi.

Data sementara menunjukkan lebih dari 1.902 keluarga terdampak di Tapanuli Tengah, dengan Kolang menjadi kecamatan paling parah. Satu keluarga berisi empat orang ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Di Tapanuli Selatan, banjir bandang dan longsor menelan sedikitnya enam korban jiwa, sementara di Sibolga delapan orang meninggal dan 21 orang masih hilang.

Analisis BMKG: Siklon Tropis Penyebab Banjir

BMKG menegaskan banjir longsor di Sumut adalah dampak langsung dari Siklon Tropis Senyar, yang meningkatkan curah hujan ekstrem di wilayah tersebut. Nilai curah hujan di beberapa titik mencapai kategori ekstrem, seperti:

  • ARG Pakkat: 238,4 mm
  • Stamet F.L Tobing: 229,7 mm
  • ARG Tapanuli: 176,4 mm
  • Pos Hujan Hapesong: 149,7 mm
  • ARG Teluk Dalam: 157,6 mm

Siklon memicu hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi. Ditambah kondisi IOD negatif dan gelombang atmosfer aktif, suplai uap air semakin intens sehingga wilayah Sumut mengalami hujan nonstop selama sepekan.

BMKG mengimbau warga waspada terhadap potensi banjir susulan, banjir bandang, dan longsor, terutama di wilayah perbukitan dan sekitar sungai.

Langkah Pemerintah

Pemprov Sumut mengirimkan tim BPBD beserta peralatan lengkap seperti perahu karet, mesin pompa, chainsaw, tenda pengungsi, dan bantuan logistik ke wilayah terdampak. Bantuan logistik tambahan sudah dikirim ke tujuh kabupaten/kota paling terdampak.

“Kita terus berkoordinasi untuk langkah-langkah penanganan bagi korban secara bersama-sama,” kata Kadis Kominfo Sumut, Erwin Hotmansah Harahap.

Polda Sumut juga menerjunkan 492 personel ke lokasi bencana untuk evakuasi, pencarian korban, pengaturan lalu lintas, dan pembersihan material longsor.

More From Author

kebakaran apartemen di Hong Kong

Breaking! Kebakaran Apartemen di Hong Kong Tewaskan WNI

banjir longsor di Sumatera

Darurat! Banjir Longsor di Sumatera Telan Banyak Korban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *