SIGMANEWS.ID – Jakarta, Banjir bandang di Thailand masih melanda wilayah selatan setelah hujan ekstrem berhari-hari memicu luapan sungai dan merendam puluhan distrik. Hingga kini, jutaan warga di berbagai provinsi masih terdampak dan operasi evakuasi terus berlangsung.
Banjir besar yang merendam kota-kota seperti Hat Yai memutus akses jalan utama, mengganggu listrik, air bersih, hingga layanan internet. Pemerintah setempat telah mengerahkan bantuan darurat dan mengevakuasi ribuan warga dari wilayah berisiko.
Baca Juga: Ekonomi Jepang Melemah, Indonesia Diminta Waspada Dampaknya
Situasi Terkini Banjir Bandang di Thailand
Bencana banjir bandang di Thailand tercatat melanda setidaknya 10 provinsi di selatan, termasuk Surat Thani, Krabi, Songkhla, Pattani, Yala, dan Narathiwat. Banyak area permukiman terendam hingga kedalaman beberapa meter, sementara dataran rendah di Hat Yai menjadi salah satu titik yang terparah.
Menurut laporan otoritas penanggulangan bencana, lebih dari 700 ribu rumah tangga terdampak sejak awal pekan. Songkhla menjadi provinsi dengan jumlah rumah terdampak terbesar, disusul Nakhon Si Thammarat.
Curah hujan ekstrem selama 19–21 November mencapai lebih dari 600 mm, memecahkan rekor banjir 2010. Di Hat Yai, curah hujan harian bahkan tercatat sebagai yang tertinggi dalam tiga abad.
Hat Yai Jadi Zona Merah
Pemerintah provinsi secara resmi menetapkan Hat Yai sebagai zona bencana. Sebanyak 16 distrik terdampak, dengan Na Thawi sebagai wilayah paling parah karena seluruh desa dan subdistriknya terendam.
Ketinggian air mencapai lebih dari 2 meter di sejumlah titik, memutus akses menuju hotel, bandara, serta pusat kota. Banyak warga terpaksa mengungsi menggunakan perahu karet, truk tinggi, hingga rakit darurat.
Seorang perempuan yang dievakuasi bersama bayi dan ibunya mengatakan,
“Saya terdampar selama empat hari… Saya memutuskan untuk pergi karena saya punya bayi dan saya khawatir banjir akan semakin parah.”
Kalimat ini menggambarkan situasi darurat yang dialami warga sejak awal terjadinya banjir.
Risiko Tanah Longsor Mengintai
Selain banjir, ancaman tanah longsor meningkat akibat tanah pegunungan yang jenuh air. Otoritas geologi memperingatkan 10 provinsi untuk bersiap menghadapi longsor, terutama di wilayah dengan curah hujan lebih dari 300 mm dalam tiga hari.
Sejumlah jalur pegunungan telah ditutup karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Dampak Banjir Bandang di Thailand terhadap Wisatawan
Lebih dari 1.000 wisatawan disebut terjebak di hotel dan bandara Hat Yai setelah air merendam jalan-jalan utama. Banyak turis dari Malaysia dan Singapura berada di kota tersebut ketika banjir mulai meningkat.
Pemerintah Thailand mengoordinasikan distribusi makanan, air bersih, dan logistik kepada para turis yang tidak dapat meninggalkan hotel. Truk besar dan perahu dikerahkan untuk penjemputan evakuasi.
Gangguan jaringan listrik dan air menambah kesulitan. Sejumlah turis melaporkan kesulitan mendapatkan suplai makanan karena banyak toko tutup atau tidak dapat dijangkau.
Pemerintah Perkuat Operasi Penyelamatan
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengunjungi wilayah terdampak dan memerintahkan percepatan evakuasi serta penambahan perahu, truk tinggi, dan mesin pompa air. Ia menegaskan bahwa bantuan harus menjangkau seluruh area yang terisolasi.
Lebih dari 1.200 warga Songkhla dievakuasi sejak pekan lalu, sementara provinsi lain membuka ratusan pusat penampungan darurat. Jalan-jalan utama yang terputus dan kontur wilayah yang rendah membuat distribusi makanan dan air bersih menjadi tantangan besar.
Angin monsun dan sistem tekanan rendah diperkirakan masih berpotensi memicu hujan deras hingga beberapa hari ke depan, sehingga pemerintah tetap menetapkan status siaga.
Malaysia dan Negara Tetangga Terdampak Imbas Banjir
Malaysia juga mengalami banjir besar yang dipicu sistem cuaca yang sama, menyebabkan lebih dari 15.000 warga mengungsi. Pemerintah Malaysia menyiapkan lebih dari 90 armada penyelamat dan memberi imbauan kepada warganya di Thailand untuk tetap berada di area aman.
Ribuan wisatawan Malaysia yang berada di Hat Yai diimbau tetap menunggu evakuasi di lobi hotel hingga kondisi memungkinkan.
Bencana banjir bandang di Thailand belum menunjukkan tanda mereda sepenuhnya. Dengan curah hujan yang masih tinggi dan sebagian wilayah masih terendam, pemerintah terus memperluas operasi evakuasi dan bantuan untuk warga serta wisatawan.
