rencana damai AS

Eropa Kompak Tolak Rencana Damai AS, Posisi Ukraina Makin Terjepit!

SIGMANEWS.ID – Jakarta, Upaya diplomatik Amerika Serikat mendorong rencana damai kembali mencuat setelah Washington memberi sinyal kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar Kiev menerima kerangka penyelesaian perang yang disusun AS. Sumber yang mengetahui pembahasan menyebut rencana itu mencakup konsesi wilayah serta pembatasan kekuatan militer Ukraina, sebuah tawaran yang menimbulkan reaksi beragam dari Kiev dan sekutu Eropa.

Baca Juga: Akhir Pelarian Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung di Lampung Terungkap!

Tekanan Baru dalam Rencana Damai AS ke Ukraina

Dua pejabat yang memahami isi proposal menyatakan bahwa Washington meminta Ukraina mempertimbangkan rancangan yang berisi sejumlah kompromi. Situasi ini muncul di tengah tekanan besar pada pasukan Ukraina di medan tempur dan gejolak politik dalam negeri.

Parlemen Ukraina memecat dua menteri kabinet pada hari yang sama ketika pembahasan rencana damai AS disampaikan ke Kiev, memperlihatkan kondisi politik yang memanas.

Rusia menepis adanya proses konsultasi bermakna. Dmitry Peskov menegaskan, “Konsultasi saat ini tidak sedang berlangsung. Ada kontak, tentu saja, tapi tidak ada proses yang bisa disebut konsultasi.” Ia menyatakan bahwa setiap kesepakatan harus memperhatikan “akar penyebab konflik”.

Situasi Medan Perang Memburuk

Di tengah pembahasan rencana damai AS, Rusia terus menggempur kota-kota Ukraina. Serangan udara menewaskan belasan warga di Ternopil.
“Target strategis macam apa ini?” ujar Ihor Cherepanskyi saat mencari keluarganya.

Musim dingin keempat perang diprediksi memperparah kondisi. Rusia terus bergerak merebut wilayah baru, termasuk Pokrovsk. Ukraina juga menyebut telah menerima 1.000 jenazah prajurit dalam pertukaran terbaru.

Rusia Kukuh dengan Syarat Berat dalam Rencana Damai AS

Moskow menyatakan perang hanya bisa berakhir jika Ukraina menyerahkan wilayah tambahan, mengadopsi status netral, dan memangkas angkatan bersenjata. Kiev menolak keras tuntutan tersebut.

Setelah tiga tahun perang, kedua pihak terjebak dalam pertempuran sengit di wilayah “tanah tak bertuan”, dengan Rusia perlahan melaju usai serangan balik Ukraina gagal pada 2023.

Sekutu Eropa Tanggapi Hati-Hati

Sejumlah negara Uni Eropa menyatakan mereka tidak akan mendukung syarat yang dianggap mengorbankan Kiev.

“Ukraina menginginkan perdamaian—perdamaian yang adil, menghormati kedaulatan semua pihak, perdamaian yang tahan lama,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot. “Tapi perdamaian bukan berarti kapitulasi.”

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan Washington akan terus menyusun opsi.
“Mencapai perdamaian yang tahan lama akan membutuhkan kedua pihak menyetujui konsesi sulit tapi perlu,” katanya.

Delegasi Angkatan Darat AS juga tiba di Kyiv untuk membahas strategi dan keamanan. Komandan Ukraina Oleksandr Syrskyi menegaskan pentingnya mempertahankan wilayah udara dan memperluas kemampuan serangan.

Reaksi Zelenskiy dan Tanggapan Global

Menurut pernyataan resmi, Zelenskiy telah menerima rancangan 28 poin dari AS dan siap membahasnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan rencana itu memerlukan konsultasi lebih luas dan tidak cukup hanya mengandalkan usulan Washington. Kaja Kallas dari Uni Eropa menilai rancangan tersebut tidak memuat konsesi apa pun dari Rusia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan negaranya sebagai tempat negosiasi.

Eropa Siapkan Respons Bersama terhadap Rencana Damai AS

Pemimpin Eropa menggelar pembicaraan intensif di sela KTT G20 untuk merumuskan posisi bersama. Mereka sepakat bahwa rencana damai AS bisa menjadi dasar awal, namun membutuhkan revisi substansial.

“Draf awal mencakup elemen-elemen penting yang esensial bagi perdamaian yang adil dan abadi,” tulis pernyataan bersama sejumlah negara Eropa dan sekutu Barat. “Namun diperlukan kerja tambahan.”

Kanselir Jerman Friedrich Merz menegaskan bahwa keputusan akhir harus disetujui Ukraina dan Eropa.
“Perang tidak dapat diakhiri oleh kekuatan besar yang berada di atas kepala negara-negara yang terlibat,” ujarnya.

Arah Negosiasi ke Depan dan Tantangan

Zelenskiy menegaskan bahwa Ukraina tidak boleh kehilangan martabat atau kebebasannya dalam proses damai. Para pemimpin Barat sepakat mencari celah untuk memastikan syarat damai yang lebih menguntungkan Ukraina.

“Jika Ukraina kalah dalam perang ini… hal itu akan berdampak pada politik Eropa secara keseluruhan,” kata Merz.

Negosiasi lanjutan antara Eropa, AS, dan Ukraina akan digelar di Jenewa dalam beberapa hari mendatang.

More From Author

pelaku pembunuhan ayah kandung

Akhir Pelarian Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung di Lampung Terungkap!

kasus alvaro

Kasus Alvaro: Ayah Tiri Jadi Tersangka, Fakta Mengejutkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *